Entri Populer

Rabu, 27 April 2011

motivasi

Januari 2011
Aku baru sadar hari ini betapa aku menyianyiakan waktu dalam hidupku, aku terlalu menuntut lebih dalam hidupku.
Kehidupan memang tidak ada yang abadi tapi paling ga aku bisa merasakan aroma wangi yang siap membius semua orang dengan kata-kata cerdas karena kebiasaan dan karena belajar yang keras.
“Mimpi adalah kunci untuk kita menahlukan dunia berlarilah tanpa henti sampai engkau meraihnya” begitulah kata-kata awal dalam lagu laskar pelangi, tapi untuk menaklukan dunia butuh perjuangan yang keras dan ekstra
Tak semua orang bisa meraih mimpinya meski memiliki target dalam hidupnya yaitu karena mereka berpikir nanti dan nanti, kebiasaan menunda mulai sekarang dihapuskan dalam hidup.
Aku bercita-cita sekolah sampai S2 maka dari itu mulai detik ini aku harus mengerjakan sesuatu dengan giat dan pantang menyerah, rajin baca buku dan selalu pergi kegereja setiap minggu.
Mimpiku untuk menjadi magister harus terwujud dan aku harus bisa mewujudkan mimpiku itu,
Aku pasti bisa ……………………………….
YULIANUS RUSANDI S.Pd, M.Si

DOA

AKU BANGGA MENGENALMU TUHAN
Semoga tulisan ini memberikan inspirasi bagi semua orang yang membacanya termasuk diriku yang penuh dengan dosa ini
Hari ini aku bahagia
Bisa tertawa, tersenyum, marah, menyombongkan diri, iri hati, membicarakan orang lain dan memuaskan diri sendiri
Ah itu bodoh
Aku tahu itu semua godaan hawa nafsu dan semua hal yang berbau duniawi
Tuhan
Aku adalah nyawa kacil yang penuh dengan dosa dan segala pikiran jahat yang menghantuiku
Aku ingin Engkau selalu menemani ku dan mengarahkan ku ke kehidupan yang benar
Aku banyak sekali berbuat dosa
Kadang kala aku menyebutkan segala sesuatu yang tak pantas aku sebutkan
Terkadang aku lupa apabila engkau selalu ada disampingku, menjaga dan menemaniku
Segala sesuatu yang nyata pembuktiannya memang belum pernah aku lihat
Akan tetapi aku percaya bahwa Engkau ada
Dan engkau mengajarkan cinta kasih pada sesama
Bunda Maria, Ibuku, sudilah engkau melindungiku, menjagaku sebagai anakmu
Aku mencintaimu dengan hati dan imanku
Tuhan Yesus selamatkanlah jiwaku dari belenggu dosa
Aku yakin hidupku tidak akan berarti apa-apa
Jika Engkau tidak mencintaiku
Aku tidak akan bisa tertawa
Aku tidak akan bahagia dan berpikir positif jika Engkau tidak mencintaiku
Kini anakmu ini ingin menuju jalan Mu
Sudilah Engkau mengampuni dosa dan kesalahan ku
Tuhan aku bangga mengenalMu
Dan aku akan mencintaimu sampai akhir hayatku


BAPA INGATLAH AKU APABILA ENGKAU DATANG SEBAGAI RAJ

Selasa, 15 Maret 2011

riwayat hidup

RIWAYAT HIDUP
Yulianus Rusandi, lahir di Simpang Dua, Kab Ketapang Kalimantan Barat pada 15 juli 1989. Rusandi merupakan anak bungsu dari kelima bersaudara, pasangan Bapak Andreas Sunan dan Ibu Veronika Rami. Pada tahun 1996 memulai pendidikan di SDN O2 Simpang Dua, lulus tahun 2002. Sekolah menegah pertama di ditempuh di SLTP Maranatha Pontianak pada 2002, setelah naik ke kelas VIII pada tahun 2004 memutuskan pindah ke SLTP St Mikael Simpang Dua, lulus pada tahun 2005. Melanjutkan pendidikan di SMA Usaba St Petrus Ketapang lulus pada tahun 2008. Dikota Malang-Jawa Timur memulai pendidikan S1 jurusan Pendidikan Geografi di Universitas Kanjuruhan Malang angkatan 2008 hingga sekarang.
Semasa SMA pernah menjadi anggota OSIS dan kegiatan ekstrakurikuler yang diikuti yaitu sepak bola. Selain itu, kegemaran yang tidak kalah penting yaitu senang menulis, pernah menulis surat pembaca dan puisi yang dimuat pada tabloid lokal dikota Ketapang. Semasa kuliah mengikuti beberapa organisasi antara lain GARANK ( Gerakan Mahasiswa Anti Narkoba), PWK (Paguyuban Warga Katolik) dan PERMAK (Parsaudaraan Mahasiswa Ketapang).
Novel merupakan salah satu barang yang tidak bisa dipisahkan dari Rusandi, membaca novel merupakan kegemaran Rusandi sejak SLTP. Andrea hirata adalah novelis yang paling disenangi. Salain itu, mimpi terbesarnya yaitu kuliah sampai S2 Tetapi tetap jurusan geografi dan bercita-cita menjadi dosen.

Selasa, 14 Desember 2010

geografi tanah

FAKTOR PEMBENTUKAN TANAH DAN PROSES PEMBENTUKAN TANAH

A. faktor pembentukan

Syarat utama terbentukanya tanah ada 2 yaitu (1) tersedianya bahan asal atau bahan induk, (2) adanya faktor yang mempengaruhi bahan asal atau bahan induk tanah hingga menjadi tanah. Sebenarnya banyak faktor yang mempengaruhi pembentukan tanah. Menurut Jenny (1941) ada 5 faktor yang dianggap paling penting dalam pembentukan tanah yaitu (1) iklim, (2) organisme, (3) bahan induk, (4) relief atau tofografi, (5) waktu

1. Iklim
Iklim merupakan faktor yang sangat penting dalam proses pembentukan tanah. Suhu dan curah hujan sangat berpengaruh terhadap intensita reaksi kimia dan fisika didalam tanah yang menentukan watak pelapukan yang terjadi, yang selanjutnya berpengaruh terhadap perkembangan profil tanah.
Menurut Isa Darmawijaya (1990), pengaruh suhu terhadap pembentukan tanah dapat terjadi dalam dua cara yaitu:
a.Memperbesar evapo-tranpirasi, sehingga mempengaruhi terhadap gerakan air dalam tanah.
b.Mempercepat reaksi kimia dalam tanah.
Pengaruh iklim secara tegas dapat bekerja sama dengan faktor lain dalam pembentikan tanah. Di daerah lembab, curah hujan yang melimpah memberikan lingkungan yang menguntungkan bagi pertumbuhan pohon-pohon seperti yang terjadi pada hutan hujan tropis. Iklim memberikan sebagian pengaruhnya melalui faktor pembentukan tanah yang lain yaitu organisme atau jasad hidup.
2. Organisme
Semua mahkluk hidup, baik hidupnya maupun sudah mati mempunyai pengaruh terhadap pembentukan tanah. Di antara makhluk yang paling berpengaruh adalah vegetasi karena jumlahnya banyak dan berkedudukan tepat untuk waktu yang lama, sedangkan hewan dan manusia berpengaruh tidak langsung melalui vegetasi.
Manusia dapat berpengaruh langsung maupun tidak langsung dalam pembentukan tanah baik melalui vegetasi penutupan dan penggunaan lahan. Pengaruh manusia dalam penggunaan vegetasi penutupan dapat mengurangi erosi yang dapat memperlambat hilangnya mineral tanah. Manusia dengan berbagai teknologinya akan mempengaruhi pembentukan tanah, misalnya dalam bercocok tanam (pengolahan tanah, pengairan, pemupukan), dan juga penggunaan untuk pemukiman.
Akumulasi bahan organik, daur unsur hara dan pembentukan struktur tanah yang stabil sangat dipengaruhi oleh kegiatan organisme didalam tanah. Disampaing itu unsur N dapat diikat di dalam tanah maupun yang bersimbiosis dengan tamanam. Demikian pula vegetasi yang tumbuh di tanah tersebut dapat menjadi pencegah terjadinya erosi tanah sehingga dapat berfungsi membatasi jumlah kehilangan tanah.
Jasad hidup dalam tanah mempunyai peranan penting dalam proses:
a.Dekomposisi sisa-sisa jasad hidup seperti dekomposisi karbohidrat, dekomposisi selulosa, dekomposisi selulosa, dekomposisi protein, dekomposisi lignin, maupun tranformasi lemak.
b.Pembentukan humus dan pemecahan humus.
c.Peredaran N dalam tanah yang berupa: ditrifikasi, deniftrifikasi, amonifikasi dan fiksasi-N
d.Perubahan bentuk unsur-unsur seperti sulfur, pospos, Fe, K, Ca, As dan Se.
e.Homogenisasi bahan-bahan dalam tanah.

Cacing sangat efektif dalam dekomposisi seresah. Pada malam hari dia membawa guguran daun, rerumputan ke dalam lubangnya dan mencampurnya dengan mineral-mineral tanah.
Semut-semut menyusup kedalam tanah dan mengangkut bahan-bahan dari dalam tanah kepermukaa tanah sambil membangun sarang-sarangnya berupa berupa bukit-bukit kecil di pertmukaan tanah dan sering pada batang-batang pohon. Rayap-rayap makan sisa-sisa bahan organik. Tikus dan binatang lain menggunakan tanah sebagai tempat tinggal dan tempat perlindungan.
3. Bahan Induk
Menurut Jenny (1941) bahan induk adalah keadaan tanah dalam kondisi nol (time zero) dari proses pembentukan tanah.
Jenis-jenis bahan induk tanah:
a). Batuan beku
terbentuk karena adanya pembekuan magma. Batuan beku atas terjadi karena magma membeku dipermukaan bumi(batuan volkanik). Batuan beku gang terjadi karena magma membeku diantara sarang magma dengan permukaan bumi.
Berdasarkan kandungan Si O2, batuan beku dibedakan menjadi: (1) batuan beku yang bersifat masam atau banyak mengandung SiO2, akan meghasilkan tanah yang masam; (2) batuan beku intermedier atau cukup SiO2; (3) dan batuan beku alkalis atau sedikit SiO2,akan menghasilkan tanah-tanah alkalis tetapi apabila curah hujannya tinggi dapat pula membentuk tanah masam dijawa dan beberapa tempat lain diluar jawa banyak ditemukan tanah yang berkembang dari bahan-bahan volkanik. Tanah volkanik umumnyaq berada di sekitar gunung berapi dan memiliki tingkat kesuburan yang tinggi karena banyak mengandungmineral yang mudah lapukyang kaya akan unsur hara seperti K, Ca, Mg dan sebaginya.
b).Batuan sedimen
Batuan sedimen tua terdiri dari bahan endapan (umumnya endapan laut)yang sudah diendapkan berjuta tahun yang lalu sehingga membentuk batuan yang keras. Contoh dari batuan endapan yang tua: (1) batua gamping, merupakan endapan laut yang banyak mengandung karang laut, sehingga sebagian besar terdiri dari CaCO3 (kalsit) dan Ca Mg (CO3)2 atau dolomit.; (2) batu pasir, yang banyak mengandung pasir kuarsa atau SiO2.; (3) batu liat ada yangbersifat masam dan ada yang bersifat alkalissepertishale atau napal dengankadar liat yang teinggi.
Batuan sedimen muda, biasanya belum menjadubatuan. Umumnya diendapkan oleh air, misalnya yang terjadi didataran banjir, ada juga sedimen muda yang merupkan hasil pengndapan angin misalnya pasir pantai dan sebagainya.
c). Batuan metamorfose
Batuan beku atau batuan sedimen yang terkena pengaruh tekanan dan suhu yang tinggi akan menjadi batuan lain (batuan malihan). Batuan metamorfese umumnya bertekstur lembar(foliated texture) akibat rekristalisasi dari beberpa mineral dan orientasi mineral menjadi pararel sehingga terbentuk lembar-lembar. Batuan metamorfose dengan lembar-lembar halus disebut scist (misalnya mika schist), sedangkan dengan lembar-lembar kasar disebut gnesiss (misalnya granit gneis). Ada juga batuan betuan metamorfose yang tidak menunjukan folaited texture, misalnya kwarsit (dari batuan pasir), dan marmer (dari batu kapur karbonat).
d). Bahan induk organik
Pada daerah hutan yang berawa-rawa atau selalu tergenang air, proses penghancuran bahan organik berjalan lebih lambat dari pada proses penimbunan, sehingga terjadilah akumulasi bahan organik. Adanya akumulasi bahan-bahan organik akan membentuk tanah organik atau tanah gambut seperti banyak ditemukan dipantai timur sumatera,pantaibarat, selatan, dan timur kalimantan, dan pada pantai selatan irian jaya.
4. Topografi atau Relief
Topografi suatu daerah dapat mempercepat atau memperlambat pengaruh iklim. Didaerah yang relatif datar atau cekung kecepatan aliran air lebih lambat dari daerah landai atau kering, sehinga pada daerah yang datar atau cekung dapat dijumpai adanya tanah yang terbentuk dicirikan oleh warna kelabu atau banyak adanya karatan sebagai akibat adanya pergenangan air.
Di daerah berombak atau bergelombang drainase tanah umumnya lebih baik dari pada daerah datar atau cekung, sehingga pengaruh iklim (terutama curah hujan dan suhu) akan lebih jelas seperti adanya pelapukandan pencucian tanah lebih cepat.
Didaerah perbukitan dan pegunungan seringkali erosi berlangsung dalam tingkat yang lebih cepat dari pada pembentukan tanah, akibatnya solum tanah yang terbentuk relatif dangkal atau tipis. Sebaliknya pada lereng kaki perbukitan atau pegunungan sering dijumpai tanah yang relatif dalam akibat penimbunan bahan-bahan yang diendapkan oleh aliran air dari lereng bagian atas.
5. waktu
Lamanya bahan induk mengalami pelapukan dan perkembangan tanah, memainkan peranan penting dalam menentukan jenis-jenis tanah terbentuk.
Gunung berapi mengendapkan lava dan abu gunung disaat terjadi letusan gunung berapi tersebut, seringkali pengendapan lava ataupun terjadinya letusan gunung tidak terjadi pada waktu yang sama. Semua tinfgkatan perkembangan tanah dapat di temukan kembali pada endapan-endapan itu. Didaerah beriklim tropika, pembentukan tanah dari bahan induk berupa abu gunung berapi berlangsung cepat, sehingga dalam waktu empat belas tahun sudah dapat terbentuk tanah yang cukup subur.

klasifikasi desa dan kota

TUGAS MATA KULIAH GEOGRAFI DESA KOTA












OLEH

Nama : Yulianus Rusandi
NPM : 080401050033
Kelas : Geografi A ( angkatan 2008 )

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN PROGRAM STUDI GEOGRAFI
UNIVERSITAS KANJURUHAN MALANG
2010


1.DESA
A. Pengertian desa
1)Menurut Sutardjo Kartohardikusumo
Desa adalah satu kesatuan hukum dimana bertempat tinggal suatu masyarakat yang berkuasa mengadakan pemerintahan sendiri.
2)Menurut Prof. Drs Bintarto
Desa adalah perwujudan geografis yang ditimbulkan oleh unsur-unsur fisiografis, sosial, ekonomi, politik dan kultural yang terdapat di suatu daerah serta memiliki hubungan timbal balik dengan daerah lain.
3)Menurut UU No. 5 th 1979
Desa adalah suatu wilayah yang ditempati sejumlah penduduk sebagai kesatuan masyarakat hukum yang mempunyai organisasi pemerintahan terendah langsung di bawah camat dan berhak menyelenggarakan rumah tangga sendiri dalam ikatan negara kesatuan RI
4)Menurut William Ogburn dan MF Nimkoff
Desa adalah kesatuan organisasi kehidupan sosial di dalam daerah terbatas.
5)Menurut TINJAUAN GEOGRAFI
Desa adalah suatu perwujudan geografis, yang ditimbulkan oleh unsur-unsur fisigrafis, sosial, ekonomi, politik dan budaya dan memiliki hubungan timbal-balik dengan daerah lain.

B. Ciri fisik desa
1)Jumlah penduduk tidak lebih dari 1000 orang
2)Sebagian besar tanahnya, tanah pertanian,kecuali desa nelayan
3)Tidak terlalu di sibukan dengan kendaraan roda empat di desa relative dari jalan batu dan tanah

C. Fungsi desa
1)Desa sebagai Hinterland (pemasok kebutuhan bagi kota)
2)Desa merupakan sumber tenaga kerja dan berfungsi sebagai lumbung bahan mentah bagi perkotaan
3)Desa merupakan mitra bagi pembangunan kota
4)Desa sebagai bentuk pemerintahan terkecil di wilayah Kesatuan Negara Republik Indonesia

D.Klasifikasi desa
1.Berdasarkan angka kepadatan penduduk
a)Desa terkecil < 100 / km2
b)Desa kecil 100-500 / km2
c)Desa sedang 500-1500 / km2
d)Desa besar 1500-3000 / km2
e)Desa terbesar 3000-4500 / km2
2.Berdasarkan faktor luas
a)Desa terkecil 0-2 km2
b)Desa kecil 2-4 km2
c)Desa sedang 4-6 km2
d)Desa besar 6-8 km2
e)Desa terbesar 8-10 km2
3. Berdasarkan jumlah penduduk desa
a)Desa terkecil Penduduk < 800 orang
b)Desa kecil Penduduk 800-1600 orang
c)Desa sedang Penduduk 1600-2400 orang
d)Desa besar Penduduk 2400-3200 orang
e)Desa terbesar Penduduk > 3200 orang
4. Berdasarkan perkembangan masyarakat
a)Desa tradisional
b)Desa swadaya
c)Desa swakarya
d)Desa swasembada
5. Berdasarkan aktivitas masyarakat
a)Desa agraris
b)Desa industri
c)Desa nelayan
6. Berdasarkan ikatannya
a)Desa geneologis
b)Desa teritorial
c)Desa campuran

2.KOTA
A.Pengertian kota
1)Menurut Max Weber
Kota adalah tempat yang penghuninya sebagian besar telah mampu memenuhi kebutuhannya lewat pasar setempat yang barang-barangnya berasal dari pedesaan.
2)Menurut Bintarto
Kota adalah sebagai bentang budaya yang ditimbulkan oleh unsur-unsur alami dan non alami dengan gejala-gejala pemusatan penduduk yang cukup besar dengan corak kehidupan yang bersifat heterogen dan materialistik dibanding dengan daerah belakangnya.

3)Secara Geografis
Kota adalah suatu bentang budaya yang ditimbulkan oleh unsure-unsur alami dan non-alami dengan gajala pemusatan penduduk tinggi, corak kehidupan yang heterogen, sifat penduduknya individualistis dan materialistis.

B.Ciri fisik kota
1)Tersedianya tempat-tempat untuk pasar dan pertokoan
2)Tersedianya tempat-tempat untuk parker
3)Terdapatnya sarana rekreasi dan sarana olahraga
C.Fungsi desa
1)sebagai pusat pemerintahan
2)sebagai pesat pendidikan
3)sebagai pusat perekonomian, perdagangan dan kesehatan
D.Klasifikasi kota
1)Berdasarkan fungsinya
a)Kota sebagai pusat industri
b)Kota sebagai pusat perdagangan
c)Kota sebagai pusat pemerintahan
d)Kota sebagai pusat kebudayaan
e)Kota sebagai pusat pendidikan
f)Kota sebagai pusat kesehatan
2)Berdasarkan jumlah penduduk
a)Kota kecil penduduknya 20000-50000 jiwa
b)Kota sedang penduduknya 50000-100000 jiwa
c)Kota besar penduduknya 100000-1000000 jiwa
d)Metropolitan penduduknya 1000000-5000000 jiwa
e)Megapolitan penduduknya > 5000000 jiwa




























Daftar pustaka

Bintarto, 1983. Interaksi desa kota. Yogyakarta: Yhalia Indonesia
http://adibrifai.wordpress.com/materi-xii/ Malang, sabtu 9/9/2010
http://dinamik.ukm.ums.ac.id/?cat=1 Malang, sabtu 9/9/2010
http://www.e-dukasi.net/mapok/mp_files/mp_300/pola_keruangan_kota/materi2.html Malang, sabtu 9/9/2010
http://blog.beswandjarum.com/soikhurojib/?p=173 Malang, sabtu 9/9/2010
http://geografi161.blogspot.com/2008/10/desa-dan-kota.html Malang, sabtu 9/9/2010

Rabu, 23 Juni 2010

MAKALAH

ANALISIS POTENSI WILAYAH KABUPATEN KETAPANG

Nama :

YULIANUS RUSANDI ( 080401050033 )

MATA KULIAH : GEOGRAFI PENG WILAYAH

FAK / JUR : FKIP GEOGRAFI

UNIVERSITAS KANJURUHAN MALANG

2010

KATA PENGANTAR

Puji syukur atas kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, penulis panjatkan atas segala rahmat dan hidayah-Nya, sehingga makalah yang diberi judul Analisis Potensi Wilayah Kabupaten Ketapang dapat terselesai sebagaimana mestinya.

Makalah ini diharapkan dapat bermanfaat bagi penulis, mahasiswa pendidikan Geografi serta pembaca dalam mengembangkan kemampuan berpikir dan pengembangan ilmu pengetahuan.

Keberhasilan penulis dalam menyelesaikan makalah ini tidak terlepas dari bantuan berbagai pihak. Oleh karena itu penulis mengucapkan terima kasih yang dalam dan tulus kepada semua pihak yang telah membantu dalam penyusunan makalah ini.

Tak ada gading yang tak retak, penulis menyadari bahwa dalam penulisan dan penyusunan makalah ini masih banyak kekurangannya. Karena itu penulis mengharapkan saran dan kritik yang sifatnya membangun sangat peneliti harapkan demi kesempurnaan makalah ini.

Malang,Juni 2010

Penulis

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR…………………………………………………………………

DAFTAR ISI…………………………………………………………………………..

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang……………………………………………………………..

B. RumusanMasalah ………………………………………………………

C. Tujuan Penulisan……………………………………………………….

D. Manfaat Penulisan .....................................................................................

BAB II PEMBAHASAN

A. Gambaran Umum Kabupaten Ketapang …………………………………..

B. Kondisi fisiografis Kabupaten Ketapang….……………………………….

C. Perekonomian dan Potensi Daerah ………………………………………….

D. Pengembangan Wilayah …………………………………………………….

BAB III PENUTUP

A. Kesimpulan……………………………………………………………………

B. Saran ………………………………………………………………………….

Daftar Pustaka……………………………………………………………………………

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Kabupaten Ketapang adalah salah satu Daerah Tingkat II di provinsi Kalimantan Barat. Ibu kota kabupaten ini terletak di Kota Ketapang. Memiliki luas wilayah 35.809 km², memiliki penduduk sebesar 473.880 jiwa (2004).

Kabupaten Ketapang terletak di antara garis 0º 19’00” - 3º 05’ 00” Lintang Selatan dan 108º 42’ 00” - 111º 16’ 00” Bujur Timur.

Dibandingkan Kabupaten lain di Kalimantan Barat, Kabupaten Ketapang merupakan kabupaten terluas, memiliki pantai yang memanjang dari selatan ke utara dan sebagian pantai, yang merupakan muara sungai, berupa rawa - rawa terbentang mulai dari Kecamatan Teluk Batang, Simpang Hilir, Sukadana, Matan Hilir Utara, Matan Hilir Selatan, Kendawangan dan Pulau Maya Karimata, Sedangkan daerah hulu umumnya berupa daratan yang berbukit - bukit dan diantaranya masih merupakan hutan.

Sungai terpanjang di Kabupaten Ketapang adalah Sungai Pawan yang menghubungkan Kota Ketapang dengan Kecamatan Sandai, Nanga Tayap dan Sungai Laur serta merupakan urat nadi penghubung kegiatan ekonomi masyarakat dari desa dengan kecamatan dan kabupaten.

Daerah Kabupaten ketapang mempunyai luas wilayah 35.809 Km² (± 3.580.900 Ha) yang terdirid ari 33.209 Km² wilayah daratan dan 2.600 Km² wilayah perairan serta memiliki 15 Kecamatan.

B Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang diatas, masalah yang dikaji dalam makalah ini adalah:

  1. Bagaimana gambaran umum di Kabupaten Ketapang ?
  2. Bagaimana kondisi fisiografis Kabupaten Ketapang ?
  3. Bagaimana Perekonomian dan Potensi Daerah ?
  4. Bagaimana pengembangan wilayah di Kabupaten ketapang ?

C tujuan penulisan

Secara umum, tujuan penulisan makalah ini ialah untuk mendeskripsikan keadaan umum Kabupaten Ketapang dan untuk memenuhi tugas mata kuliah Geografi Pengembangan Wilayah serta menambah wawasan kami tentang kondisi umum Kabupaten Ketapang.

Secara khusus, tujuan yang hendak dicapai dalam makalah ini adalah:

1. Mengetahui gambaran umum di Kabupaten Ketapang.

2. Mengetahui kondisi fisiografis Kabupaten Ketapang.

3. Mengetahui Perekonomian dan Potensi Daerah.

  1. Mengetahui pengembangan wilayah Kabupeten ketapang.

D. manfaat penulisan

1. Manfaat Teoritis

Makalah ini diharapkan dapat menjadi kajian dan refleksi bagi pemerintah Kabupaten Ketapang terutama dalam pembangunan di bidang pengembangan ekonomi,potensi wilayah dan pengembangan wilayah.

2. Manfaat Praktis

  1. Bagi pemerintah Kabupaten Ketapang di harapkan lebih efektif dalam pembangunan di bidang potensi daerah yang ada.
  2. Bagi para pembaca dapat memahami keadaan dan potensi diwilayah Kabupaten Ketapang.
  3. Makalah ini dapat digunakan sebagai referensi dalam penelitian, terutama mengenai kondisi wilayah Kabupaten Ketapang.

Kabupaten Ketapang

Lambang Kabupaten Ketapang

Peta lokasi Kabupaten Ketapang
Koordinat : 0º19'-3º05' LS dan 108º42'-111º16' BT

BAB II

PEMBAHASAN

A. Gambaran Umum Kabupaten Ketapang

Kabupaten ketapang sebagian besar adalah daratan yang berdataran rendah dan merupakan kabupaten terluas di Kalimantan Barat dengan luas wilayah mencapai 35.809Km2 atau sekitar 24,4 persen dari luas wilayah Propinsi Kalimantan Barat dimana dari luas total Kabupaten Ketapang tersebut luas daratan mencapai 33.209 Km2 atau sekitar 92,74 persennya dan 2.600 Km2 atau sekitar 7,26 persennya berupa perairan.

Secara administratif Kabupaten Ketapang terdiri dari 25 kecamatan dengan ibu kotanya Delta Pawan, akan tetapi terhitung mulai tanggal 22 Juni 2007 lima kecamatan yaitu kecamatan Pulau Maya Karimata, Seponti Jaya, Sukadana, Simpang Hilir dan Teluk batang telah menjadi Kabupaten Kayung Utara. Kabupaten Ketapang secara geografis terletak di antara 0°19’00” - 3°05’00” Lintang Selatan dan 108°42’00” - 111°16’00” Bujur Timur. Sedangkan secara administratif batas wilayah Kabupaten Ketapang adalah sebagai berikut :

Utara : Berbatasan dengan Kab. Pontianak, Kab. Sintang dan Kab.Sanggau

Selatan : Berbatasan dengan Laut Jawa

Barat : Berbatasan dengan Laut Natuna dan Kab. Kayung Utara

Timur : Berbatasan dengan Prop. Kalimantan Tengah dan Kab.Sintang

Kabupaten Ketapang memiliki luas wilayah 35.809 Km2 yang terdiri 33.809 Km2 wilayah daratan dan 2.600 Km2 wilayah perairan, diantaranya adalah pulau-pulau kecil sebanyak 108 buah pulau yang terdiri dari 56 pulau berpenghuni dan 52 pulau tidak berpenghuni yang tersebar mulai dari gugusan Pulau Karimata di barat pantai Kabupaten Ketapang dan pulau-pulau lain di selatan pantai Kabupaten Ketapang. Wilayah perairan laut tersebut merupakan sumberdaya alam potensial yang cukup besar dan menjadi modal andalan pembangunan daerah Kabupaten Ketapang. Pembangunan wilayah pesisir Kabupaten Ketapang kedepan dititik beratkan pada pengelolaan potensi perairan laut dan kepulauan secara berkelanjutan, sehingga pada akhirnya mewujudkan Kabupaten Ketapang sebagai Kabupaten bahari. Wilayah daratan Kabupaten Ketapang yang sangat luas, dengan beragam jenis tanah merupakan modal utama dalam pembangunan. Berdasarkan potensi yang ada, pada wilayah daratan pembangunan dititik beratkan pada sektor pertanian, yang pada akhirnya mewujudkan Kabupaten Ketapang sebagai Kabupaten agraris.

Dibidang pertambangan Kabupaten Ketapang memiliki bahan tambang mineral seperti bauksit, besi, kuarsa, kaolin, zircon, emas dan lainnya. Meskipun potensi bahan tambang masih dalam tahap eksplorasi, perencanaan pertambangan dan bahan mineral tersebut diarahkan untuk pengembangan wilayah dan peningkatan kesejahteraan masyarakat disekitar kawasan tersebut secara nyata.

B. Kondisi Fisiografis Kabupaten Ketapang

a). Keadaan klimatologis di Kabupaten Ketapang

1).Musim
Seperti umumnya wilayah
Indonesia, Kabupaten Ketapang hanya mengenal dua musim, yaitu musim kemarau dan penghujan. Untuk musim kemarau biasanya terjadi pada bulan Juni sampai dengan bulan September, sedangkan musim penghujan biasanya terjadi pada bulan Desember sampai dengan bulan Maret. Keadaan ini berganti setiap setengah tahun setelah melewati masa perubahan (pancaroba) pada bulan April - Mei dan Oktober - November.

2). Temperatur udara dan suhu udara

Temperatur udara di suatu daerah antara lain dipengaruhi oleh ketinggian tempat dan iklim tempat tersebut. Kabupaten Ketapang termasuk wilayah Indonesia yang beriklim tropis dengan cirinya adalah mempunyai temperatur udara yang tinggi atau panas dan lembab, apalagi letak Kabupaten Ketapang yang relatif dekat dengan garis khatulistiwa sehingga temperatur udaranya lebih panas. Keadaan temperatur udara rata-rata 27,2°C dengan suhu terendah 26,7°C dan tertinggi 27,8°C serta kelembaban nisbi (rh) rata-rata 83,3°.

3).Curah hujan

Curah hujan rata-rata 3.969,1 mm/tahun atau rata-rata per tahun sebanyak 214 kali. Curah hujan sebesar itu dapat dikatakan termasuk tinggi dengan intensitas yang cukup, kondisi ini dipengaruhi oleh daerah Kabupaten Ketapang yang masih memiliki hutan tropis yang lebat dan disertai dengan kelembaban udara yang tinggi. Adapun curah hujan tertinggi terjadi pada bulan Oktober (berkisar 490 mm) dan terendah terjadi pada bulan Agustus (16 mm).

4). Keadaan angin

Kecepatan angin rata-rata sebesar 3,2 knot dan kecepatan tercepat terjadi pada bulan Agustus (5,1 knot) yang datang seiring dengan musim penghujan.

b). Keadaan Lithosfera

1). Lithosfera

Dilihat dari kondisi alamnya, wilayah Kabupaten Ketapang terbagi menjadi dua daerah yaitu daerah pesisir pantai dan daerah perhuluan (pedalaman). Kabupaten Ketapang memiliki garis pantai yang memanjang dari arah selatan ke utara dan sebagian pantainya terdapat beberapa muara sungai yang relatif besar (lebar), antara lain muara Sungai Jelai, Kendawangan, Pawan, Tolak serta sungai-sungai lainnya. Kondisi ini tentulah sangat potensial untuk pengembangan perekonomian wilayah yang didukung melalui pengembangan sarana transportasi air. Selain itu, disepanjang pantai tersebut terdapat hutan mangrove dan kawasan rawa pantai (laut dan sungai) yang kaya akan flora dan fauna yang terbentang panjang dan luas mulai dari Kecamatan Kendawangan, Matan Hilir Selatan, Benua Kayung, Delta Pawan, Muara Pawan dan Matan Hilir Utara

2). Geologi

Dilihat dari jenis dan kandungan tanah, wilayah Kabupaten Ketapang secara umum terdiri dari tanah kuarter, efulsif tak dibagi, intrusif plutonik yang terhampar di sebagian besar kecamatan. Kondisi tanah tersebut merupakan daerah yang subur dan sangat baik untuk kegiatan usaha perkebunan, pemanfaatan hasil hutan, pertanian tanaman pangan dan budidaya perikanan.

Kondisi tanah tersebut mengindikasikan keragaman kandungan tanah yang cukup signifikan dengan kekayaan sumber daya tambang dan mineral di daerah Kabupaten Ketapang.

Sementara berdasarkan kelas lereng, Kabupaten Ketapang dapat dibagi dalam :
1) Lereng dengan kondisi kurang dari 2% dengan luas 1.611.987 Ha
2) Lereng dengan kondisi 2% s/d 15% dengan luas 683.992 Ha
3) Lereng dengan kondisi 15% s/d 40% dengan luas 212.419 Ha
4) Lereng dengan kondisi lebih dari 40% dengan luas 650.412 Ha

Kondisi di atas menggambarkan bahwa Wilayah Kabupaten Ketapang relatif datar dengan rata-rata berada pada ketinggian 0,5 s/d 30 m diatas permukaan laut (DPL).
Terdapat beberapa pulau-pulau kecil (34 pulau) di wilayah Kabupaten Ketapang diantaranya adalah Pulau Bawal dengan luas kurang dari 7500 Ha, Pulau Gelam dengan luas kurang dari 5000 Ha, Pulau Sawi dengan luas kurang dari 500 Ha, dan Pulau Cempedak dengan luas kurang dari 500 Ha. Keberadaan pulau-pulau kecil ini selain berpengaruh terhadap aspek panjang pantai juga merupakan sumber potensi yang dapat untuk dikembangkan terutama sektor kelautan, perikanan dan pariwisata.

c). Keadaan hidrosfer

1). Sungai

Sungai terpanjang di Kabupaten Ketapang adalah Sungai Pawan yang menghubungkan Kota Ketapang dengan Kecamatan Sandai, Nanga Tayap dan Sungai Laur serta merupakan urat nadi penghubung kegiatan ekonomi masyarakat dari desa dengan kecamatan dan kabupaten.

Pada daerah perhuluan/pedalaman (hulu sungai) umumnya berupa daratan yang berbukit-bukit diantaranya masih berupa hutan yang cukup lebat dan Ketapang terdiri dari :
1. Sungai Mendawak memilik DAS 2.950 km²
2. Sungai Lido memilik DAS 2.530 km²
3. Sungai Simpang memilik DAS 3.090 km²
4. Sungai Tolak memilik DAS 840 km²
5. Sungai Pawan memilik DAS 12.400 km²
6. Sungai Pesaguan memilik DAS 2.880 km²
7. Sungai Tengar memilik DAS 280 km²
8. Sungai Kendawangan memilik DAS 3.380 km²
9. Sungai Simbar memilik DAS 630 km²
10. Sungai Air Hitam Kecil memilik DAS 980 km²
11. Sungai Air Hitam Besar memilik DAS 1.900 km²
12. Sungai Jelai memilik DAS 5.840 km²
13. Sungai lainnya memilik DAS 627 km²

C. Perekonomian dan Potensi Daerah

Pendapatan utama Kabupaten Ketapang berasal dari bisnis kayu, kelapa sawit, sarang burung walet, dan jasa perdagangan. Pertokoan di Ketapang sebagian besar dimiliki oleh etnis Tionghua.

Berikut dipaparkan mengenai sektor-sektor yang ada di Kabupaten Ketapang yang berpengaruh terhadap pertumbuhan ekonomi dan pengembangan wiayah.

1. Sektor pertanian

Hampir 70 % penduduk ketapang hidup di pedesaan yang notabene matapencahariannya sebagai petani padi, penyadap pohon karet,dan lain sebagainya.

Sektor peratanian mayoritas terdapat daerah pedalaman dengan sistem pertanian yang masih berpindah-pindah. Luasnya lahan dan jarangnya penduduk masih memungkinkan untuk bertani berpindah-pindah.

2. Sektor pariwisata

Dalam sektor pariwisata kabupaten ketapang memiliki beberapa objek wisata yang cukup menarik untuk dikunjungi yaitu:

a. Taman Nasional Gunung Palung

Taman Nasional Gunung Palung (TNGP) adalah sebuah taman nasional yang terletak di Kabupaten Ketapang, Kalimantan Barat, sekitar 30 menit penerbangan dari Pontianak. Luas taman nasional ini adalah 90.000 hektar, yang terbentang di Kecamatan Matan Hilir Utara, Sukadana, Simpang Hilir, Nanga Tayap, dan Sandai.

TNGP mempunyai ekosistem yang dikatakan sebagai yang terlengkap di antara taman-taman nasional di Indonesia. Di kawasannya terdapat Gunung Palung yang mempunyai ketinggian 1.116 meter. Selain itu, TNGP juga adalah habitat bagi sekira 2.200 ekor orangutan. Bekantan adalah mamalia dengan jumlah terbesar di TNGP.

b. Pantai

Di Kabupaten Ketapang terdapat beberapa pantai yang sangat indah yakni pantai Tanjung Belandang yang terdapat 20 km, sebelah utara kota Ketapang, pantai Sisik, pantai Pagar Mentimun, pantai Morkes serta pantai-pantai indah lainnya

3. Sektor perkebunan

Beberapa sektor unggulan kabupaten Ketapang di bidang perkebunan yaitu perkebunan kelapa sawit dan perkebunan karet yang cukup menyumbang bagi pendapatan daerah kabupaten ketapang.

Perkebunan karet hampir terdapat di seluruh daerah di kabupaten ketapang, sedangkan perkebunan kelapa sawit hanya terdapat di beberapa kecamatan yaitu : Kecamatan Nanga Tayap, Kecamatan Tumbang Titi, Kecamayan Marau, Dan Kecamatan Tanjung.

4. Potensi pulau

Beberapa pulau-pulau kecil (34 pulau) di wilayah Kabupaten Ketapang diantaranya adalah Pulau Bawal dengan luas kurang dari 7500 Ha, Pulau Gelam dengan luas kurang dari 5000 Ha, Pulau Sawi dengan luas kurang dari 500 Ha, dan Pulau Cempedak dengan luas kurang dari 500 Ha. Keberadaan pulau-pulau kecil ini selain berpengaruh terhadap aspek panjang pantai juga merupakan sumber potensi yang dapat untuk dikembangkan terutama sektor kelautan, perikanan dan pariwisata.

5. Bidang pertambangan

Dibidang pertambangan Kabupaten Ketapang memiliki bahan tambang mineral seperti bauksit, besi, kuarsa, kaolin, zircon, emas dan lainnya. Meskipun potensi bahan tambang masih dalam tahap eksplorasi, perencanaan pertambangan dan bahan mineral tersebut diarahkan untuk pengembangan wilayah dan peningkatan kesejahteraan masyarakat disekitar kawasan tersebut secara nyata.

6. Potensi perairan laut

. Wilayah perairan laut merupakan sumberdaya alam potensial yang cukup besar dan menjadi modal andalan pembangunan daerah Kabupaten Ketapang. Pembangunan wilayah pesisir Kabupaten Ketapang kedepan dititik beratkan pada pengelolaan potensi perairan laut dan kepulauan secara berkelanjutan, sehingga pada akhirnya mewujudkan Kabupaten Ketapang sebagai Kabupaten bahari.

D. Pengembangan Wilayah Kabupaten Ketapang

Dalam pengembangan kabupaten Ketapang diarahkan untuk memperbaiki dan meningkatkan pola struktur tata ruang sesuai dengan potensi yang dimiliki oleh masing-masing wilayah yaitu :

Ø Wilayah Pembangunan I, meliputi : a. Kecamatan Delta Pawan; b. Kecamatan Muara Pawan; c. Kecamatan Matan Hilir Utara; d. Kecamatan Benua Kayong; e. Kecamatan Matan Hilir Selatan; dan f. Kecamatan Kendawangan. Dengan pusat pengembangan Kecamatan Delta Pawan.

Ø Wilayah Pembangunan II, meliputi : a. Kecamatan Sukadana; b. Kecamatan Simpang Hilir; c. Kecamatan Teluk Batang; d. Kecamatan Pulau Maya Karimata; dan e. Kecamatan Seponti Jaya. Dengan pusat pengembangan Kecamatan Sukadana. (sekarang sudah menjadi Kab. Kayung Utara)

Ø Wilayah Pembangunan III, meliputi : a. Kecamatan Tumbang Titi; b. Kecamatan Sungai Melayu; c. Kecamatan Pemahang; d. Kecamatan Jelai Hulu; e. Kecamatan Marau; f. Kecamatan Air Upas; g. Kecamatan Singkup; dan h. Kecamatan Manis Mata. Dengan pusat pengembangan Kecamatan Tumbang Titi.

Ø Wilayah Pembangunan IV, meliputi : a. Kecamatan Nanga Tayap; b. Kecamatan Sandai; c. Kecamatan Sungai Laur; d. Kecamatan Simpang Dua; e. Kecamatan Simpang Hulu; dan f. Kecamatan Hulu Sungai. Dengan pusat pengembangan Kecamatan Sandai.

Dengan demikian strategi yang ditempuh berdasarkan perwilayahan pembangunan Kabupaten Ketapang adalah terdiri atas 2 (dua) strategi, yaitu :

Ø Percepatan pembangunan di wilayah pembangunan II, III, dan IV.

Ø Pemantapan dan pengendalian pembangunan di wilayah pembangunan I.

Rincian strategi perwilayahan pembangunan pada setiap wilayah pembangunan Kabupaten Ketapang adalah sebagai berikut :

Pada Wilayah Pembangunan I, III, dan IV, strategi yang dilakukan adalah percepatan pembangunan dalam rangka keseimbangan pembangunan antar wilayah, meliputi :

Ø Peningkatan Inventasi

Ø Pemberian kemudahan bagi investor

Ø Pemanfaatan SDA dan lingkungan secara berkelanjutan

Ø Pengendalian alih fungsi lahan

Ø Optimalisasi peran serta masyarakat dan swasta dalam pembiayaan pembangunan.

Sedangkan arah pembangunannya diutamakan untuk :

Ø Pengembangan industri yang menunjang pertanian dan peternakan, perkebunan, kehutanan serta pengembangan argo industri.

Ø Pengembangan pertanian melaui pola intensifikasi dan ektensifikasi.

Ø Pengembangan sarana dan prasarana produksi dan distribusi pada pusat-pusat pengembangan kawasan.

Ø Pengembangan dan peningkatan sarana dan prasarana atau utilitas umum ke kantong-kantong produksi, kawasan tertinggal dan daerah terisolir.

Ø Pengembangan dan peningkatan sarana dan prasaranapendidikan maupun kesehatan.

Ø Pengendalian dan pelestarian daerah resapan air.

Pada Wilayah Pembangunan I, strategi yang dilakukan adalah dengan pemantapan dan pengendalian pembangunan, melalui :

Ø Pemanfaatan SDA dan lingkungan hidup secara berkelanjutan.

Ø Pengendalian alih fungsi lahan.

Ø Optimalisasi peran serta masyarakat dan swasta dalam pembiayaan pembangunan.

Sedangkan arah pembangunannya diutamakan untuk :

Ø Pengembangan pemukiman, industri, perdagangan dan jasa serta parawisata.

Ø Pengembangan industri hilir dan hulu.

Ø Pengembangan peran serta swasta dan masyarakat dalam pengelolaan sarana dan prasarana wilayah.

Ø Peningkatan sarana dan prasarana atau utilitas umum untuk memperkuat dan mendukung kemajuan ekonomi daerah.

Ø Pemantapan sarana dan prasarana pendidikan maupun kesehatan.

Ø Pengembangan pertanian melalui pola intensifikasi dan ektensifikasi.

Ø Pengendalian dan pelestarian daerah resapan air.

Adapun prioritas pembangunan tahun 2006 merupakan tahun pertama priode Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Ketapang Tahun 2006 s/d 2010 yang ditujukan pada :

Ø Pembangunan, peningkatan dan pemeliharaan sarana dan prasarana dasar atau vatilitas umum.

Ø Pembangunan, peningkatan serta pemeliharaan sarana dan prasarana pendidikan maupun upaya untuk meningkatkan kualitas dan kuantitas pendidikan.

Ø Pembangunan, peningkatan serta pemeliharaan sarana dan prasarana kesehatan maupun upaya meningkatkan kuallitas dan kuantitas tenaga medis dan para medis serta upaya meningkatkan pelayanan kesehatan dasar masyarakat.

Ø Peningkatan pembangunan perekonomian masyarakat di bidang pertanian, perkebunan, kelautan dan perikanan.

Ø Pembangunan sumber daya manusia Aparatur yang ditujukan pada peningkatan kualitas pelayanan kepada masyarakat.

Ø Meningkatkan sumber-sumber pendapatan daerah melalui efisiensi dan efektilfitas pengeluaran daerah.

Ø Penataan rencana tata ruang wilayah Kabupaten.

Prioritas pembangunan daerah Kabupaten Ketapang tersebut dilaksanakan secara bersama dengan bidang-bidang pembangunan lain yang tidak kalah pentingnya dalam rangka mempercepat laju pertumbuhan ekonomi daerah.

Ø Faktor-faktor penghambat dalam pebangunan dan pengembangan wilayah

Berdasarkan pemaparan yang ada sebelumnya mengenai kondisi fisiografis dan perencanaan pembangunan maka yang menjadi penghambat dalam pembangunan daerah di kabupaten ketapang yaitu :

1. Kurangnya modal dalam pembangunan ekonomi derah, itu terbukti dengan masih adanya kecamantan yang jalannya belum di aspal, belum adannya distribusi air bersih, serta belum masuknya PLN ke beberapa kecamatan.

2. SDM di kabupaten ketapang masih rendah hal itu terbukti dengan terbatasnya fasilitas pendidikan yang mendudung. Di kota ketapang hanya terdapat beberapa SMA dan SMK. Juga terdapat beberapa perguruan tinggi, antara lain STAI Al Haudl, Politeknik Ketapang, AMKI, AKPER dan UT.

3. Karena daerah kabupaten ketapang yang luas sehingga sulit untuk dijangkau dan melakukan pembangunan di daerah pedalaman.

4. Kabupaten ketapang masih kekurangan penduduk sehingga menyebabkan sulitnya suatu daerah untuk maju.

5. Kodisi kabupaten ketapang yang luas dan berbukit-bukit menyebabkan sulitnya transportasi sehingga menyebabkan mahalnya harga barang di daerah pedalaman.

BAB III

PENUTUP

  1. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian pembahasan yang telah dikemukakan dalam bab sebelumnya, maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut :

1. Kabupaten Ketapang memiliki luas wilayah 35.809 Km2 yang terdiri 33.809 Km2 wilayah daratan dan 2.600 Km2 wilayah perairan, diantaranya adalah pulau-pulau kecil sebanyak 108 buah pulau yang terdiri dari 56 pulau berpenghuni dan 52 pulau tidak berpenghuni yang tersebar mulai dari gugusan Pulau Karimata di barat pantai Kabupaten Ketapang dan pulau-pulau lain di selatan pantai Kabupaten Ketapang.

2. Pendapatan utama Kabupaten Ketapang berasal dari bisnis kayu, kelapa sawit, sarang burung walet, dan jasa perdagangan. Pertokoan di Ketapang sebagian besar dimiliki oleh etnis Tionghua.

3. Pembangunan di kabupaten ketapang dinilai masih kurang.

  1. Saran

1. Perlu adanya perhatian pemerintah Kabupaten Ketapang dalam hal pembangunan daerah agar perkembangannya lebih baik.

2. Diperlukan upaya nyata untuk meningkatkan pembangunan yang berkaitan dengan ekonomi potensi daerah.

Daftar pustaka

Bisnisukm.com/ potensi-masalah-solusi kab ketapang

www.pontianakpost.com/index.php

http://www.penataanruang.net/taru/Makalah/Men_PRpotensiPesisir-ITS43.pdf.

MAKALAH

ANALISIS POTENSI WILAYAH KABUPATEN KETAPANG

Nama :

YULIANUS RUSANDI ( 080401050033 )

MATA KULIAH : GEOGRAFI PENG WILAYAH

FAK / JUR : FKIP GEOGRAFI

UNIVERSITAS KANJURUHAN MALANG

2010

KATA PENGANTAR

Puji syukur atas kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, penulis panjatkan atas segala rahmat dan hidayah-Nya, sehingga makalah yang diberi judul Analisis Potensi Wilayah Kabupaten Ketapang dapat terselesai sebagaimana mestinya.

Makalah ini diharapkan dapat bermanfaat bagi penulis, mahasiswa pendidikan Geografi serta pembaca dalam mengembangkan kemampuan berpikir dan pengembangan ilmu pengetahuan.

Keberhasilan penulis dalam menyelesaikan makalah ini tidak terlepas dari bantuan berbagai pihak. Oleh karena itu penulis mengucapkan terima kasih yang dalam dan tulus kepada semua pihak yang telah membantu dalam penyusunan makalah ini.

Tak ada gading yang tak retak, penulis menyadari bahwa dalam penulisan dan penyusunan makalah ini masih banyak kekurangannya. Karena itu penulis mengharapkan saran dan kritik yang sifatnya membangun sangat peneliti harapkan demi kesempurnaan makalah ini.

Malang,Juni 2010

Penulis

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR…………………………………………………………………

DAFTAR ISI…………………………………………………………………………..

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang……………………………………………………………..

B. RumusanMasalah ………………………………………………………

C. Tujuan Penulisan……………………………………………………….

D. Manfaat Penulisan .....................................................................................

BAB II PEMBAHASAN

A. Gambaran Umum Kabupaten Ketapang …………………………………..

B. Kondisi fisiografis Kabupaten Ketapang….……………………………….

C. Perekonomian dan Potensi Daerah ………………………………………….

D. Pengembangan Wilayah …………………………………………………….

BAB III PENUTUP

A. Kesimpulan……………………………………………………………………

B. Saran ………………………………………………………………………….

Daftar Pustaka……………………………………………………………………………

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Kabupaten Ketapang adalah salah satu Daerah Tingkat II di provinsi Kalimantan Barat. Ibu kota kabupaten ini terletak di Kota Ketapang. Memiliki luas wilayah 35.809 km², memiliki penduduk sebesar 473.880 jiwa (2004).

Kabupaten Ketapang terletak di antara garis 0º 19’00” - 3º 05’ 00” Lintang Selatan dan 108º 42’ 00” - 111º 16’ 00” Bujur Timur.

Dibandingkan Kabupaten lain di Kalimantan Barat, Kabupaten Ketapang merupakan kabupaten terluas, memiliki pantai yang memanjang dari selatan ke utara dan sebagian pantai, yang merupakan muara sungai, berupa rawa - rawa terbentang mulai dari Kecamatan Teluk Batang, Simpang Hilir, Sukadana, Matan Hilir Utara, Matan Hilir Selatan, Kendawangan dan Pulau Maya Karimata, Sedangkan daerah hulu umumnya berupa daratan yang berbukit - bukit dan diantaranya masih merupakan hutan.

Sungai terpanjang di Kabupaten Ketapang adalah Sungai Pawan yang menghubungkan Kota Ketapang dengan Kecamatan Sandai, Nanga Tayap dan Sungai Laur serta merupakan urat nadi penghubung kegiatan ekonomi masyarakat dari desa dengan kecamatan dan kabupaten.

Daerah Kabupaten ketapang mempunyai luas wilayah 35.809 Km² (± 3.580.900 Ha) yang terdirid ari 33.209 Km² wilayah daratan dan 2.600 Km² wilayah perairan serta memiliki 15 Kecamatan.

B Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang diatas, masalah yang dikaji dalam makalah ini adalah:

  1. Bagaimana gambaran umum di Kabupaten Ketapang ?
  2. Bagaimana kondisi fisiografis Kabupaten Ketapang ?
  3. Bagaimana Perekonomian dan Potensi Daerah ?
  4. Bagaimana pengembangan wilayah di Kabupaten ketapang ?

C tujuan penulisan

Secara umum, tujuan penulisan makalah ini ialah untuk mendeskripsikan keadaan umum Kabupaten Ketapang dan untuk memenuhi tugas mata kuliah Geografi Pengembangan Wilayah serta menambah wawasan kami tentang kondisi umum Kabupaten Ketapang.

Secara khusus, tujuan yang hendak dicapai dalam makalah ini adalah:

1. Mengetahui gambaran umum di Kabupaten Ketapang.

2. Mengetahui kondisi fisiografis Kabupaten Ketapang.

3. Mengetahui Perekonomian dan Potensi Daerah.

  1. Mengetahui pengembangan wilayah Kabupeten ketapang.

D. manfaat penulisan

1. Manfaat Teoritis

Makalah ini diharapkan dapat menjadi kajian dan refleksi bagi pemerintah Kabupaten Ketapang terutama dalam pembangunan di bidang pengembangan ekonomi,potensi wilayah dan pengembangan wilayah.

2. Manfaat Praktis

  1. Bagi pemerintah Kabupaten Ketapang di harapkan lebih efektif dalam pembangunan di bidang potensi daerah yang ada.
  2. Bagi para pembaca dapat memahami keadaan dan potensi diwilayah Kabupaten Ketapang.
  3. Makalah ini dapat digunakan sebagai referensi dalam penelitian, terutama mengenai kondisi wilayah Kabupaten Ketapang.

Kabupaten Ketapang

Lambang Kabupaten Ketapang

Peta lokasi Kabupaten Ketapang
Koordinat : 0º19'-3º05' LS dan 108º42'-111º16' BT

BAB II

PEMBAHASAN

A. Gambaran Umum Kabupaten Ketapang

Kabupaten ketapang sebagian besar adalah daratan yang berdataran rendah dan merupakan kabupaten terluas di Kalimantan Barat dengan luas wilayah mencapai 35.809Km2 atau sekitar 24,4 persen dari luas wilayah Propinsi Kalimantan Barat dimana dari luas total Kabupaten Ketapang tersebut luas daratan mencapai 33.209 Km2 atau sekitar 92,74 persennya dan 2.600 Km2 atau sekitar 7,26 persennya berupa perairan.

Secara administratif Kabupaten Ketapang terdiri dari 25 kecamatan dengan ibu kotanya Delta Pawan, akan tetapi terhitung mulai tanggal 22 Juni 2007 lima kecamatan yaitu kecamatan Pulau Maya Karimata, Seponti Jaya, Sukadana, Simpang Hilir dan Teluk batang telah menjadi Kabupaten Kayung Utara. Kabupaten Ketapang secara geografis terletak di antara 0°19’00” - 3°05’00” Lintang Selatan dan 108°42’00” - 111°16’00” Bujur Timur. Sedangkan secara administratif batas wilayah Kabupaten Ketapang adalah sebagai berikut :

Utara : Berbatasan dengan Kab. Pontianak, Kab. Sintang dan Kab.Sanggau

Selatan : Berbatasan dengan Laut Jawa

Barat : Berbatasan dengan Laut Natuna dan Kab. Kayung Utara

Timur : Berbatasan dengan Prop. Kalimantan Tengah dan Kab.Sintang

Kabupaten Ketapang memiliki luas wilayah 35.809 Km2 yang terdiri 33.809 Km2 wilayah daratan dan 2.600 Km2 wilayah perairan, diantaranya adalah pulau-pulau kecil sebanyak 108 buah pulau yang terdiri dari 56 pulau berpenghuni dan 52 pulau tidak berpenghuni yang tersebar mulai dari gugusan Pulau Karimata di barat pantai Kabupaten Ketapang dan pulau-pulau lain di selatan pantai Kabupaten Ketapang. Wilayah perairan laut tersebut merupakan sumberdaya alam potensial yang cukup besar dan menjadi modal andalan pembangunan daerah Kabupaten Ketapang. Pembangunan wilayah pesisir Kabupaten Ketapang kedepan dititik beratkan pada pengelolaan potensi perairan laut dan kepulauan secara berkelanjutan, sehingga pada akhirnya mewujudkan Kabupaten Ketapang sebagai Kabupaten bahari. Wilayah daratan Kabupaten Ketapang yang sangat luas, dengan beragam jenis tanah merupakan modal utama dalam pembangunan. Berdasarkan potensi yang ada, pada wilayah daratan pembangunan dititik beratkan pada sektor pertanian, yang pada akhirnya mewujudkan Kabupaten Ketapang sebagai Kabupaten agraris.

Dibidang pertambangan Kabupaten Ketapang memiliki bahan tambang mineral seperti bauksit, besi, kuarsa, kaolin, zircon, emas dan lainnya. Meskipun potensi bahan tambang masih dalam tahap eksplorasi, perencanaan pertambangan dan bahan mineral tersebut diarahkan untuk pengembangan wilayah dan peningkatan kesejahteraan masyarakat disekitar kawasan tersebut secara nyata.

B. Kondisi Fisiografis Kabupaten Ketapang

a). Keadaan klimatologis di Kabupaten Ketapang

1).Musim
Seperti umumnya wilayah
Indonesia, Kabupaten Ketapang hanya mengenal dua musim, yaitu musim kemarau dan penghujan. Untuk musim kemarau biasanya terjadi pada bulan Juni sampai dengan bulan September, sedangkan musim penghujan biasanya terjadi pada bulan Desember sampai dengan bulan Maret. Keadaan ini berganti setiap setengah tahun setelah melewati masa perubahan (pancaroba) pada bulan April - Mei dan Oktober - November.

2). Temperatur udara dan suhu udara

Temperatur udara di suatu daerah antara lain dipengaruhi oleh ketinggian tempat dan iklim tempat tersebut. Kabupaten Ketapang termasuk wilayah Indonesia yang beriklim tropis dengan cirinya adalah mempunyai temperatur udara yang tinggi atau panas dan lembab, apalagi letak Kabupaten Ketapang yang relatif dekat dengan garis khatulistiwa sehingga temperatur udaranya lebih panas. Keadaan temperatur udara rata-rata 27,2°C dengan suhu terendah 26,7°C dan tertinggi 27,8°C serta kelembaban nisbi (rh) rata-rata 83,3°.

3).Curah hujan

Curah hujan rata-rata 3.969,1 mm/tahun atau rata-rata per tahun sebanyak 214 kali. Curah hujan sebesar itu dapat dikatakan termasuk tinggi dengan intensitas yang cukup, kondisi ini dipengaruhi oleh daerah Kabupaten Ketapang yang masih memiliki hutan tropis yang lebat dan disertai dengan kelembaban udara yang tinggi. Adapun curah hujan tertinggi terjadi pada bulan Oktober (berkisar 490 mm) dan terendah terjadi pada bulan Agustus (16 mm).

4). Keadaan angin

Kecepatan angin rata-rata sebesar 3,2 knot dan kecepatan tercepat terjadi pada bulan Agustus (5,1 knot) yang datang seiring dengan musim penghujan.

b). Keadaan Lithosfera

1). Lithosfera

Dilihat dari kondisi alamnya, wilayah Kabupaten Ketapang terbagi menjadi dua daerah yaitu daerah pesisir pantai dan daerah perhuluan (pedalaman). Kabupaten Ketapang memiliki garis pantai yang memanjang dari arah selatan ke utara dan sebagian pantainya terdapat beberapa muara sungai yang relatif besar (lebar), antara lain muara Sungai Jelai, Kendawangan, Pawan, Tolak serta sungai-sungai lainnya. Kondisi ini tentulah sangat potensial untuk pengembangan perekonomian wilayah yang didukung melalui pengembangan sarana transportasi air. Selain itu, disepanjang pantai tersebut terdapat hutan mangrove dan kawasan rawa pantai (laut dan sungai) yang kaya akan flora dan fauna yang terbentang panjang dan luas mulai dari Kecamatan Kendawangan, Matan Hilir Selatan, Benua Kayung, Delta Pawan, Muara Pawan dan Matan Hilir Utara

2). Geologi

Dilihat dari jenis dan kandungan tanah, wilayah Kabupaten Ketapang secara umum terdiri dari tanah kuarter, efulsif tak dibagi, intrusif plutonik yang terhampar di sebagian besar kecamatan. Kondisi tanah tersebut merupakan daerah yang subur dan sangat baik untuk kegiatan usaha perkebunan, pemanfaatan hasil hutan, pertanian tanaman pangan dan budidaya perikanan.

Kondisi tanah tersebut mengindikasikan keragaman kandungan tanah yang cukup signifikan dengan kekayaan sumber daya tambang dan mineral di daerah Kabupaten Ketapang.

Sementara berdasarkan kelas lereng, Kabupaten Ketapang dapat dibagi dalam :
1) Lereng dengan kondisi kurang dari 2% dengan luas 1.611.987 Ha
2) Lereng dengan kondisi 2% s/d 15% dengan luas 683.992 Ha
3) Lereng dengan kondisi 15% s/d 40% dengan luas 212.419 Ha
4) Lereng dengan kondisi lebih dari 40% dengan luas 650.412 Ha

Kondisi di atas menggambarkan bahwa Wilayah Kabupaten Ketapang relatif datar dengan rata-rata berada pada ketinggian 0,5 s/d 30 m diatas permukaan laut (DPL).
Terdapat beberapa pulau-pulau kecil (34 pulau) di wilayah Kabupaten Ketapang diantaranya adalah Pulau Bawal dengan luas kurang dari 7500 Ha, Pulau Gelam dengan luas kurang dari 5000 Ha, Pulau Sawi dengan luas kurang dari 500 Ha, dan Pulau Cempedak dengan luas kurang dari 500 Ha. Keberadaan pulau-pulau kecil ini selain berpengaruh terhadap aspek panjang pantai juga merupakan sumber potensi yang dapat untuk dikembangkan terutama sektor kelautan, perikanan dan pariwisata.

c). Keadaan hidrosfer

1). Sungai

Sungai terpanjang di Kabupaten Ketapang adalah Sungai Pawan yang menghubungkan Kota Ketapang dengan Kecamatan Sandai, Nanga Tayap dan Sungai Laur serta merupakan urat nadi penghubung kegiatan ekonomi masyarakat dari desa dengan kecamatan dan kabupaten.

Pada daerah perhuluan/pedalaman (hulu sungai) umumnya berupa daratan yang berbukit-bukit diantaranya masih berupa hutan yang cukup lebat dan Ketapang terdiri dari :
1. Sungai Mendawak memilik DAS 2.950 km²
2. Sungai Lido memilik DAS 2.530 km²
3. Sungai Simpang memilik DAS 3.090 km²
4. Sungai Tolak memilik DAS 840 km²
5. Sungai Pawan memilik DAS 12.400 km²
6. Sungai Pesaguan memilik DAS 2.880 km²
7. Sungai Tengar memilik DAS 280 km²
8. Sungai Kendawangan memilik DAS 3.380 km²
9. Sungai Simbar memilik DAS 630 km²
10. Sungai Air Hitam Kecil memilik DAS 980 km²
11. Sungai Air Hitam Besar memilik DAS 1.900 km²
12. Sungai Jelai memilik DAS 5.840 km²
13. Sungai lainnya memilik DAS 627 km²

C. Perekonomian dan Potensi Daerah

Pendapatan utama Kabupaten Ketapang berasal dari bisnis kayu, kelapa sawit, sarang burung walet, dan jasa perdagangan. Pertokoan di Ketapang sebagian besar dimiliki oleh etnis Tionghua.

Berikut dipaparkan mengenai sektor-sektor yang ada di Kabupaten Ketapang yang berpengaruh terhadap pertumbuhan ekonomi dan pengembangan wiayah.

1. Sektor pertanian

Hampir 70 % penduduk ketapang hidup di pedesaan yang notabene matapencahariannya sebagai petani padi, penyadap pohon karet,dan lain sebagainya.

Sektor peratanian mayoritas terdapat daerah pedalaman dengan sistem pertanian yang masih berpindah-pindah. Luasnya lahan dan jarangnya penduduk masih memungkinkan untuk bertani berpindah-pindah.

2. Sektor pariwisata

Dalam sektor pariwisata kabupaten ketapang memiliki beberapa objek wisata yang cukup menarik untuk dikunjungi yaitu:

a. Taman Nasional Gunung Palung

Taman Nasional Gunung Palung (TNGP) adalah sebuah taman nasional yang terletak di Kabupaten Ketapang, Kalimantan Barat, sekitar 30 menit penerbangan dari Pontianak. Luas taman nasional ini adalah 90.000 hektar, yang terbentang di Kecamatan Matan Hilir Utara, Sukadana, Simpang Hilir, Nanga Tayap, dan Sandai.

TNGP mempunyai ekosistem yang dikatakan sebagai yang terlengkap di antara taman-taman nasional di Indonesia. Di kawasannya terdapat Gunung Palung yang mempunyai ketinggian 1.116 meter. Selain itu, TNGP juga adalah habitat bagi sekira 2.200 ekor orangutan. Bekantan adalah mamalia dengan jumlah terbesar di TNGP.

b. Pantai

Di Kabupaten Ketapang terdapat beberapa pantai yang sangat indah yakni pantai Tanjung Belandang yang terdapat 20 km, sebelah utara kota Ketapang, pantai Sisik, pantai Pagar Mentimun, pantai Morkes serta pantai-pantai indah lainnya

3. Sektor perkebunan

Beberapa sektor unggulan kabupaten Ketapang di bidang perkebunan yaitu perkebunan kelapa sawit dan perkebunan karet yang cukup menyumbang bagi pendapatan daerah kabupaten ketapang.

Perkebunan karet hampir terdapat di seluruh daerah di kabupaten ketapang, sedangkan perkebunan kelapa sawit hanya terdapat di beberapa kecamatan yaitu : Kecamatan Nanga Tayap, Kecamatan Tumbang Titi, Kecamayan Marau, Dan Kecamatan Tanjung.

4. Potensi pulau

Beberapa pulau-pulau kecil (34 pulau) di wilayah Kabupaten Ketapang diantaranya adalah Pulau Bawal dengan luas kurang dari 7500 Ha, Pulau Gelam dengan luas kurang dari 5000 Ha, Pulau Sawi dengan luas kurang dari 500 Ha, dan Pulau Cempedak dengan luas kurang dari 500 Ha. Keberadaan pulau-pulau kecil ini selain berpengaruh terhadap aspek panjang pantai juga merupakan sumber potensi yang dapat untuk dikembangkan terutama sektor kelautan, perikanan dan pariwisata.

5. Bidang pertambangan

Dibidang pertambangan Kabupaten Ketapang memiliki bahan tambang mineral seperti bauksit, besi, kuarsa, kaolin, zircon, emas dan lainnya. Meskipun potensi bahan tambang masih dalam tahap eksplorasi, perencanaan pertambangan dan bahan mineral tersebut diarahkan untuk pengembangan wilayah dan peningkatan kesejahteraan masyarakat disekitar kawasan tersebut secara nyata.

6. Potensi perairan laut

. Wilayah perairan laut merupakan sumberdaya alam potensial yang cukup besar dan menjadi modal andalan pembangunan daerah Kabupaten Ketapang. Pembangunan wilayah pesisir Kabupaten Ketapang kedepan dititik beratkan pada pengelolaan potensi perairan laut dan kepulauan secara berkelanjutan, sehingga pada akhirnya mewujudkan Kabupaten Ketapang sebagai Kabupaten bahari.

D. Pengembangan Wilayah Kabupaten Ketapang

Dalam pengembangan kabupaten Ketapang diarahkan untuk memperbaiki dan meningkatkan pola struktur tata ruang sesuai dengan potensi yang dimiliki oleh masing-masing wilayah yaitu :

Ø Wilayah Pembangunan I, meliputi : a. Kecamatan Delta Pawan; b. Kecamatan Muara Pawan; c. Kecamatan Matan Hilir Utara; d. Kecamatan Benua Kayong; e. Kecamatan Matan Hilir Selatan; dan f. Kecamatan Kendawangan. Dengan pusat pengembangan Kecamatan Delta Pawan.

Ø Wilayah Pembangunan II, meliputi : a. Kecamatan Sukadana; b. Kecamatan Simpang Hilir; c. Kecamatan Teluk Batang; d. Kecamatan Pulau Maya Karimata; dan e. Kecamatan Seponti Jaya. Dengan pusat pengembangan Kecamatan Sukadana. (sekarang sudah menjadi Kab. Kayung Utara)

Ø Wilayah Pembangunan III, meliputi : a. Kecamatan Tumbang Titi; b. Kecamatan Sungai Melayu; c. Kecamatan Pemahang; d. Kecamatan Jelai Hulu; e. Kecamatan Marau; f. Kecamatan Air Upas; g. Kecamatan Singkup; dan h. Kecamatan Manis Mata. Dengan pusat pengembangan Kecamatan Tumbang Titi.

Ø Wilayah Pembangunan IV, meliputi : a. Kecamatan Nanga Tayap; b. Kecamatan Sandai; c. Kecamatan Sungai Laur; d. Kecamatan Simpang Dua; e. Kecamatan Simpang Hulu; dan f. Kecamatan Hulu Sungai. Dengan pusat pengembangan Kecamatan Sandai.

Dengan demikian strategi yang ditempuh berdasarkan perwilayahan pembangunan Kabupaten Ketapang adalah terdiri atas 2 (dua) strategi, yaitu :

Ø Percepatan pembangunan di wilayah pembangunan II, III, dan IV.

Ø Pemantapan dan pengendalian pembangunan di wilayah pembangunan I.

Rincian strategi perwilayahan pembangunan pada setiap wilayah pembangunan Kabupaten Ketapang adalah sebagai berikut :

Pada Wilayah Pembangunan I, III, dan IV, strategi yang dilakukan adalah percepatan pembangunan dalam rangka keseimbangan pembangunan antar wilayah, meliputi :

Ø Peningkatan Inventasi

Ø Pemberian kemudahan bagi investor

Ø Pemanfaatan SDA dan lingkungan secara berkelanjutan

Ø Pengendalian alih fungsi lahan

Ø Optimalisasi peran serta masyarakat dan swasta dalam pembiayaan pembangunan.

Sedangkan arah pembangunannya diutamakan untuk :

Ø Pengembangan industri yang menunjang pertanian dan peternakan, perkebunan, kehutanan serta pengembangan argo industri.

Ø Pengembangan pertanian melaui pola intensifikasi dan ektensifikasi.

Ø Pengembangan sarana dan prasarana produksi dan distribusi pada pusat-pusat pengembangan kawasan.

Ø Pengembangan dan peningkatan sarana dan prasarana atau utilitas umum ke kantong-kantong produksi, kawasan tertinggal dan daerah terisolir.

Ø Pengembangan dan peningkatan sarana dan prasaranapendidikan maupun kesehatan.

Ø Pengendalian dan pelestarian daerah resapan air.

Pada Wilayah Pembangunan I, strategi yang dilakukan adalah dengan pemantapan dan pengendalian pembangunan, melalui :

Ø Pemanfaatan SDA dan lingkungan hidup secara berkelanjutan.

Ø Pengendalian alih fungsi lahan.

Ø Optimalisasi peran serta masyarakat dan swasta dalam pembiayaan pembangunan.

Sedangkan arah pembangunannya diutamakan untuk :

Ø Pengembangan pemukiman, industri, perdagangan dan jasa serta parawisata.

Ø Pengembangan industri hilir dan hulu.

Ø Pengembangan peran serta swasta dan masyarakat dalam pengelolaan sarana dan prasarana wilayah.

Ø Peningkatan sarana dan prasarana atau utilitas umum untuk memperkuat dan mendukung kemajuan ekonomi daerah.

Ø Pemantapan sarana dan prasarana pendidikan maupun kesehatan.

Ø Pengembangan pertanian melalui pola intensifikasi dan ektensifikasi.

Ø Pengendalian dan pelestarian daerah resapan air.

Adapun prioritas pembangunan tahun 2006 merupakan tahun pertama priode Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Ketapang Tahun 2006 s/d 2010 yang ditujukan pada :

Ø Pembangunan, peningkatan dan pemeliharaan sarana dan prasarana dasar atau vatilitas umum.

Ø Pembangunan, peningkatan serta pemeliharaan sarana dan prasarana pendidikan maupun upaya untuk meningkatkan kualitas dan kuantitas pendidikan.

Ø Pembangunan, peningkatan serta pemeliharaan sarana dan prasarana kesehatan maupun upaya meningkatkan kuallitas dan kuantitas tenaga medis dan para medis serta upaya meningkatkan pelayanan kesehatan dasar masyarakat.

Ø Peningkatan pembangunan perekonomian masyarakat di bidang pertanian, perkebunan, kelautan dan perikanan.

Ø Pembangunan sumber daya manusia Aparatur yang ditujukan pada peningkatan kualitas pelayanan kepada masyarakat.

Ø Meningkatkan sumber-sumber pendapatan daerah melalui efisiensi dan efektilfitas pengeluaran daerah.

Ø Penataan rencana tata ruang wilayah Kabupaten.

Prioritas pembangunan daerah Kabupaten Ketapang tersebut dilaksanakan secara bersama dengan bidang-bidang pembangunan lain yang tidak kalah pentingnya dalam rangka mempercepat laju pertumbuhan ekonomi daerah.

Ø Faktor-faktor penghambat dalam pebangunan dan pengembangan wilayah

Berdasarkan pemaparan yang ada sebelumnya mengenai kondisi fisiografis dan perencanaan pembangunan maka yang menjadi penghambat dalam pembangunan daerah di kabupaten ketapang yaitu :

1. Kurangnya modal dalam pembangunan ekonomi derah, itu terbukti dengan masih adanya kecamantan yang jalannya belum di aspal, belum adannya distribusi air bersih, serta belum masuknya PLN ke beberapa kecamatan.

2. SDM di kabupaten ketapang masih rendah hal itu terbukti dengan terbatasnya fasilitas pendidikan yang mendudung. Di kota ketapang hanya terdapat beberapa SMA dan SMK. Juga terdapat beberapa perguruan tinggi, antara lain STAI Al Haudl, Politeknik Ketapang, AMKI, AKPER dan UT.

3. Karena daerah kabupaten ketapang yang luas sehingga sulit untuk dijangkau dan melakukan pembangunan di daerah pedalaman.

4. Kabupaten ketapang masih kekurangan penduduk sehingga menyebabkan sulitnya suatu daerah untuk maju.

5. Kodisi kabupaten ketapang yang luas dan berbukit-bukit menyebabkan sulitnya transportasi sehingga menyebabkan mahalnya harga barang di daerah pedalaman.

BAB III

PENUTUP

  1. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian pembahasan yang telah dikemukakan dalam bab sebelumnya, maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut :

1. Kabupaten Ketapang memiliki luas wilayah 35.809 Km2 yang terdiri 33.809 Km2 wilayah daratan dan 2.600 Km2 wilayah perairan, diantaranya adalah pulau-pulau kecil sebanyak 108 buah pulau yang terdiri dari 56 pulau berpenghuni dan 52 pulau tidak berpenghuni yang tersebar mulai dari gugusan Pulau Karimata di barat pantai Kabupaten Ketapang dan pulau-pulau lain di selatan pantai Kabupaten Ketapang.

2. Pendapatan utama Kabupaten Ketapang berasal dari bisnis kayu, kelapa sawit, sarang burung walet, dan jasa perdagangan. Pertokoan di Ketapang sebagian besar dimiliki oleh etnis Tionghua.

3. Pembangunan di kabupaten ketapang dinilai masih kurang.

  1. Saran

1. Perlu adanya perhatian pemerintah Kabupaten Ketapang dalam hal pembangunan daerah agar perkembangannya lebih baik.

2. Diperlukan upaya nyata untuk meningkatkan pembangunan yang berkaitan dengan ekonomi potensi daerah.

Daftar pustaka

Bisnisukm.com/ potensi-masalah-solusi kab ketapang

www.pontianakpost.com/index.php

http://www.penataanruang.net/taru/Makalah/Men_PRpotensiPesisir-ITS43.pdf.