Entri Populer

Rabu, 23 Juni 2010

MAKALAH

ANALISIS POTENSI WILAYAH KABUPATEN KETAPANG

Nama :

YULIANUS RUSANDI ( 080401050033 )

MATA KULIAH : GEOGRAFI PENG WILAYAH

FAK / JUR : FKIP GEOGRAFI

UNIVERSITAS KANJURUHAN MALANG

2010

KATA PENGANTAR

Puji syukur atas kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, penulis panjatkan atas segala rahmat dan hidayah-Nya, sehingga makalah yang diberi judul Analisis Potensi Wilayah Kabupaten Ketapang dapat terselesai sebagaimana mestinya.

Makalah ini diharapkan dapat bermanfaat bagi penulis, mahasiswa pendidikan Geografi serta pembaca dalam mengembangkan kemampuan berpikir dan pengembangan ilmu pengetahuan.

Keberhasilan penulis dalam menyelesaikan makalah ini tidak terlepas dari bantuan berbagai pihak. Oleh karena itu penulis mengucapkan terima kasih yang dalam dan tulus kepada semua pihak yang telah membantu dalam penyusunan makalah ini.

Tak ada gading yang tak retak, penulis menyadari bahwa dalam penulisan dan penyusunan makalah ini masih banyak kekurangannya. Karena itu penulis mengharapkan saran dan kritik yang sifatnya membangun sangat peneliti harapkan demi kesempurnaan makalah ini.

Malang,Juni 2010

Penulis

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR…………………………………………………………………

DAFTAR ISI…………………………………………………………………………..

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang……………………………………………………………..

B. RumusanMasalah ………………………………………………………

C. Tujuan Penulisan……………………………………………………….

D. Manfaat Penulisan .....................................................................................

BAB II PEMBAHASAN

A. Gambaran Umum Kabupaten Ketapang …………………………………..

B. Kondisi fisiografis Kabupaten Ketapang….……………………………….

C. Perekonomian dan Potensi Daerah ………………………………………….

D. Pengembangan Wilayah …………………………………………………….

BAB III PENUTUP

A. Kesimpulan……………………………………………………………………

B. Saran ………………………………………………………………………….

Daftar Pustaka……………………………………………………………………………

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Kabupaten Ketapang adalah salah satu Daerah Tingkat II di provinsi Kalimantan Barat. Ibu kota kabupaten ini terletak di Kota Ketapang. Memiliki luas wilayah 35.809 km², memiliki penduduk sebesar 473.880 jiwa (2004).

Kabupaten Ketapang terletak di antara garis 0º 19’00” - 3º 05’ 00” Lintang Selatan dan 108º 42’ 00” - 111º 16’ 00” Bujur Timur.

Dibandingkan Kabupaten lain di Kalimantan Barat, Kabupaten Ketapang merupakan kabupaten terluas, memiliki pantai yang memanjang dari selatan ke utara dan sebagian pantai, yang merupakan muara sungai, berupa rawa - rawa terbentang mulai dari Kecamatan Teluk Batang, Simpang Hilir, Sukadana, Matan Hilir Utara, Matan Hilir Selatan, Kendawangan dan Pulau Maya Karimata, Sedangkan daerah hulu umumnya berupa daratan yang berbukit - bukit dan diantaranya masih merupakan hutan.

Sungai terpanjang di Kabupaten Ketapang adalah Sungai Pawan yang menghubungkan Kota Ketapang dengan Kecamatan Sandai, Nanga Tayap dan Sungai Laur serta merupakan urat nadi penghubung kegiatan ekonomi masyarakat dari desa dengan kecamatan dan kabupaten.

Daerah Kabupaten ketapang mempunyai luas wilayah 35.809 Km² (± 3.580.900 Ha) yang terdirid ari 33.209 Km² wilayah daratan dan 2.600 Km² wilayah perairan serta memiliki 15 Kecamatan.

B Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang diatas, masalah yang dikaji dalam makalah ini adalah:

  1. Bagaimana gambaran umum di Kabupaten Ketapang ?
  2. Bagaimana kondisi fisiografis Kabupaten Ketapang ?
  3. Bagaimana Perekonomian dan Potensi Daerah ?
  4. Bagaimana pengembangan wilayah di Kabupaten ketapang ?

C tujuan penulisan

Secara umum, tujuan penulisan makalah ini ialah untuk mendeskripsikan keadaan umum Kabupaten Ketapang dan untuk memenuhi tugas mata kuliah Geografi Pengembangan Wilayah serta menambah wawasan kami tentang kondisi umum Kabupaten Ketapang.

Secara khusus, tujuan yang hendak dicapai dalam makalah ini adalah:

1. Mengetahui gambaran umum di Kabupaten Ketapang.

2. Mengetahui kondisi fisiografis Kabupaten Ketapang.

3. Mengetahui Perekonomian dan Potensi Daerah.

  1. Mengetahui pengembangan wilayah Kabupeten ketapang.

D. manfaat penulisan

1. Manfaat Teoritis

Makalah ini diharapkan dapat menjadi kajian dan refleksi bagi pemerintah Kabupaten Ketapang terutama dalam pembangunan di bidang pengembangan ekonomi,potensi wilayah dan pengembangan wilayah.

2. Manfaat Praktis

  1. Bagi pemerintah Kabupaten Ketapang di harapkan lebih efektif dalam pembangunan di bidang potensi daerah yang ada.
  2. Bagi para pembaca dapat memahami keadaan dan potensi diwilayah Kabupaten Ketapang.
  3. Makalah ini dapat digunakan sebagai referensi dalam penelitian, terutama mengenai kondisi wilayah Kabupaten Ketapang.

Kabupaten Ketapang

Lambang Kabupaten Ketapang

Peta lokasi Kabupaten Ketapang
Koordinat : 0º19'-3º05' LS dan 108º42'-111º16' BT

BAB II

PEMBAHASAN

A. Gambaran Umum Kabupaten Ketapang

Kabupaten ketapang sebagian besar adalah daratan yang berdataran rendah dan merupakan kabupaten terluas di Kalimantan Barat dengan luas wilayah mencapai 35.809Km2 atau sekitar 24,4 persen dari luas wilayah Propinsi Kalimantan Barat dimana dari luas total Kabupaten Ketapang tersebut luas daratan mencapai 33.209 Km2 atau sekitar 92,74 persennya dan 2.600 Km2 atau sekitar 7,26 persennya berupa perairan.

Secara administratif Kabupaten Ketapang terdiri dari 25 kecamatan dengan ibu kotanya Delta Pawan, akan tetapi terhitung mulai tanggal 22 Juni 2007 lima kecamatan yaitu kecamatan Pulau Maya Karimata, Seponti Jaya, Sukadana, Simpang Hilir dan Teluk batang telah menjadi Kabupaten Kayung Utara. Kabupaten Ketapang secara geografis terletak di antara 0°19’00” - 3°05’00” Lintang Selatan dan 108°42’00” - 111°16’00” Bujur Timur. Sedangkan secara administratif batas wilayah Kabupaten Ketapang adalah sebagai berikut :

Utara : Berbatasan dengan Kab. Pontianak, Kab. Sintang dan Kab.Sanggau

Selatan : Berbatasan dengan Laut Jawa

Barat : Berbatasan dengan Laut Natuna dan Kab. Kayung Utara

Timur : Berbatasan dengan Prop. Kalimantan Tengah dan Kab.Sintang

Kabupaten Ketapang memiliki luas wilayah 35.809 Km2 yang terdiri 33.809 Km2 wilayah daratan dan 2.600 Km2 wilayah perairan, diantaranya adalah pulau-pulau kecil sebanyak 108 buah pulau yang terdiri dari 56 pulau berpenghuni dan 52 pulau tidak berpenghuni yang tersebar mulai dari gugusan Pulau Karimata di barat pantai Kabupaten Ketapang dan pulau-pulau lain di selatan pantai Kabupaten Ketapang. Wilayah perairan laut tersebut merupakan sumberdaya alam potensial yang cukup besar dan menjadi modal andalan pembangunan daerah Kabupaten Ketapang. Pembangunan wilayah pesisir Kabupaten Ketapang kedepan dititik beratkan pada pengelolaan potensi perairan laut dan kepulauan secara berkelanjutan, sehingga pada akhirnya mewujudkan Kabupaten Ketapang sebagai Kabupaten bahari. Wilayah daratan Kabupaten Ketapang yang sangat luas, dengan beragam jenis tanah merupakan modal utama dalam pembangunan. Berdasarkan potensi yang ada, pada wilayah daratan pembangunan dititik beratkan pada sektor pertanian, yang pada akhirnya mewujudkan Kabupaten Ketapang sebagai Kabupaten agraris.

Dibidang pertambangan Kabupaten Ketapang memiliki bahan tambang mineral seperti bauksit, besi, kuarsa, kaolin, zircon, emas dan lainnya. Meskipun potensi bahan tambang masih dalam tahap eksplorasi, perencanaan pertambangan dan bahan mineral tersebut diarahkan untuk pengembangan wilayah dan peningkatan kesejahteraan masyarakat disekitar kawasan tersebut secara nyata.

B. Kondisi Fisiografis Kabupaten Ketapang

a). Keadaan klimatologis di Kabupaten Ketapang

1).Musim
Seperti umumnya wilayah
Indonesia, Kabupaten Ketapang hanya mengenal dua musim, yaitu musim kemarau dan penghujan. Untuk musim kemarau biasanya terjadi pada bulan Juni sampai dengan bulan September, sedangkan musim penghujan biasanya terjadi pada bulan Desember sampai dengan bulan Maret. Keadaan ini berganti setiap setengah tahun setelah melewati masa perubahan (pancaroba) pada bulan April - Mei dan Oktober - November.

2). Temperatur udara dan suhu udara

Temperatur udara di suatu daerah antara lain dipengaruhi oleh ketinggian tempat dan iklim tempat tersebut. Kabupaten Ketapang termasuk wilayah Indonesia yang beriklim tropis dengan cirinya adalah mempunyai temperatur udara yang tinggi atau panas dan lembab, apalagi letak Kabupaten Ketapang yang relatif dekat dengan garis khatulistiwa sehingga temperatur udaranya lebih panas. Keadaan temperatur udara rata-rata 27,2°C dengan suhu terendah 26,7°C dan tertinggi 27,8°C serta kelembaban nisbi (rh) rata-rata 83,3°.

3).Curah hujan

Curah hujan rata-rata 3.969,1 mm/tahun atau rata-rata per tahun sebanyak 214 kali. Curah hujan sebesar itu dapat dikatakan termasuk tinggi dengan intensitas yang cukup, kondisi ini dipengaruhi oleh daerah Kabupaten Ketapang yang masih memiliki hutan tropis yang lebat dan disertai dengan kelembaban udara yang tinggi. Adapun curah hujan tertinggi terjadi pada bulan Oktober (berkisar 490 mm) dan terendah terjadi pada bulan Agustus (16 mm).

4). Keadaan angin

Kecepatan angin rata-rata sebesar 3,2 knot dan kecepatan tercepat terjadi pada bulan Agustus (5,1 knot) yang datang seiring dengan musim penghujan.

b). Keadaan Lithosfera

1). Lithosfera

Dilihat dari kondisi alamnya, wilayah Kabupaten Ketapang terbagi menjadi dua daerah yaitu daerah pesisir pantai dan daerah perhuluan (pedalaman). Kabupaten Ketapang memiliki garis pantai yang memanjang dari arah selatan ke utara dan sebagian pantainya terdapat beberapa muara sungai yang relatif besar (lebar), antara lain muara Sungai Jelai, Kendawangan, Pawan, Tolak serta sungai-sungai lainnya. Kondisi ini tentulah sangat potensial untuk pengembangan perekonomian wilayah yang didukung melalui pengembangan sarana transportasi air. Selain itu, disepanjang pantai tersebut terdapat hutan mangrove dan kawasan rawa pantai (laut dan sungai) yang kaya akan flora dan fauna yang terbentang panjang dan luas mulai dari Kecamatan Kendawangan, Matan Hilir Selatan, Benua Kayung, Delta Pawan, Muara Pawan dan Matan Hilir Utara

2). Geologi

Dilihat dari jenis dan kandungan tanah, wilayah Kabupaten Ketapang secara umum terdiri dari tanah kuarter, efulsif tak dibagi, intrusif plutonik yang terhampar di sebagian besar kecamatan. Kondisi tanah tersebut merupakan daerah yang subur dan sangat baik untuk kegiatan usaha perkebunan, pemanfaatan hasil hutan, pertanian tanaman pangan dan budidaya perikanan.

Kondisi tanah tersebut mengindikasikan keragaman kandungan tanah yang cukup signifikan dengan kekayaan sumber daya tambang dan mineral di daerah Kabupaten Ketapang.

Sementara berdasarkan kelas lereng, Kabupaten Ketapang dapat dibagi dalam :
1) Lereng dengan kondisi kurang dari 2% dengan luas 1.611.987 Ha
2) Lereng dengan kondisi 2% s/d 15% dengan luas 683.992 Ha
3) Lereng dengan kondisi 15% s/d 40% dengan luas 212.419 Ha
4) Lereng dengan kondisi lebih dari 40% dengan luas 650.412 Ha

Kondisi di atas menggambarkan bahwa Wilayah Kabupaten Ketapang relatif datar dengan rata-rata berada pada ketinggian 0,5 s/d 30 m diatas permukaan laut (DPL).
Terdapat beberapa pulau-pulau kecil (34 pulau) di wilayah Kabupaten Ketapang diantaranya adalah Pulau Bawal dengan luas kurang dari 7500 Ha, Pulau Gelam dengan luas kurang dari 5000 Ha, Pulau Sawi dengan luas kurang dari 500 Ha, dan Pulau Cempedak dengan luas kurang dari 500 Ha. Keberadaan pulau-pulau kecil ini selain berpengaruh terhadap aspek panjang pantai juga merupakan sumber potensi yang dapat untuk dikembangkan terutama sektor kelautan, perikanan dan pariwisata.

c). Keadaan hidrosfer

1). Sungai

Sungai terpanjang di Kabupaten Ketapang adalah Sungai Pawan yang menghubungkan Kota Ketapang dengan Kecamatan Sandai, Nanga Tayap dan Sungai Laur serta merupakan urat nadi penghubung kegiatan ekonomi masyarakat dari desa dengan kecamatan dan kabupaten.

Pada daerah perhuluan/pedalaman (hulu sungai) umumnya berupa daratan yang berbukit-bukit diantaranya masih berupa hutan yang cukup lebat dan Ketapang terdiri dari :
1. Sungai Mendawak memilik DAS 2.950 km²
2. Sungai Lido memilik DAS 2.530 km²
3. Sungai Simpang memilik DAS 3.090 km²
4. Sungai Tolak memilik DAS 840 km²
5. Sungai Pawan memilik DAS 12.400 km²
6. Sungai Pesaguan memilik DAS 2.880 km²
7. Sungai Tengar memilik DAS 280 km²
8. Sungai Kendawangan memilik DAS 3.380 km²
9. Sungai Simbar memilik DAS 630 km²
10. Sungai Air Hitam Kecil memilik DAS 980 km²
11. Sungai Air Hitam Besar memilik DAS 1.900 km²
12. Sungai Jelai memilik DAS 5.840 km²
13. Sungai lainnya memilik DAS 627 km²

C. Perekonomian dan Potensi Daerah

Pendapatan utama Kabupaten Ketapang berasal dari bisnis kayu, kelapa sawit, sarang burung walet, dan jasa perdagangan. Pertokoan di Ketapang sebagian besar dimiliki oleh etnis Tionghua.

Berikut dipaparkan mengenai sektor-sektor yang ada di Kabupaten Ketapang yang berpengaruh terhadap pertumbuhan ekonomi dan pengembangan wiayah.

1. Sektor pertanian

Hampir 70 % penduduk ketapang hidup di pedesaan yang notabene matapencahariannya sebagai petani padi, penyadap pohon karet,dan lain sebagainya.

Sektor peratanian mayoritas terdapat daerah pedalaman dengan sistem pertanian yang masih berpindah-pindah. Luasnya lahan dan jarangnya penduduk masih memungkinkan untuk bertani berpindah-pindah.

2. Sektor pariwisata

Dalam sektor pariwisata kabupaten ketapang memiliki beberapa objek wisata yang cukup menarik untuk dikunjungi yaitu:

a. Taman Nasional Gunung Palung

Taman Nasional Gunung Palung (TNGP) adalah sebuah taman nasional yang terletak di Kabupaten Ketapang, Kalimantan Barat, sekitar 30 menit penerbangan dari Pontianak. Luas taman nasional ini adalah 90.000 hektar, yang terbentang di Kecamatan Matan Hilir Utara, Sukadana, Simpang Hilir, Nanga Tayap, dan Sandai.

TNGP mempunyai ekosistem yang dikatakan sebagai yang terlengkap di antara taman-taman nasional di Indonesia. Di kawasannya terdapat Gunung Palung yang mempunyai ketinggian 1.116 meter. Selain itu, TNGP juga adalah habitat bagi sekira 2.200 ekor orangutan. Bekantan adalah mamalia dengan jumlah terbesar di TNGP.

b. Pantai

Di Kabupaten Ketapang terdapat beberapa pantai yang sangat indah yakni pantai Tanjung Belandang yang terdapat 20 km, sebelah utara kota Ketapang, pantai Sisik, pantai Pagar Mentimun, pantai Morkes serta pantai-pantai indah lainnya

3. Sektor perkebunan

Beberapa sektor unggulan kabupaten Ketapang di bidang perkebunan yaitu perkebunan kelapa sawit dan perkebunan karet yang cukup menyumbang bagi pendapatan daerah kabupaten ketapang.

Perkebunan karet hampir terdapat di seluruh daerah di kabupaten ketapang, sedangkan perkebunan kelapa sawit hanya terdapat di beberapa kecamatan yaitu : Kecamatan Nanga Tayap, Kecamatan Tumbang Titi, Kecamayan Marau, Dan Kecamatan Tanjung.

4. Potensi pulau

Beberapa pulau-pulau kecil (34 pulau) di wilayah Kabupaten Ketapang diantaranya adalah Pulau Bawal dengan luas kurang dari 7500 Ha, Pulau Gelam dengan luas kurang dari 5000 Ha, Pulau Sawi dengan luas kurang dari 500 Ha, dan Pulau Cempedak dengan luas kurang dari 500 Ha. Keberadaan pulau-pulau kecil ini selain berpengaruh terhadap aspek panjang pantai juga merupakan sumber potensi yang dapat untuk dikembangkan terutama sektor kelautan, perikanan dan pariwisata.

5. Bidang pertambangan

Dibidang pertambangan Kabupaten Ketapang memiliki bahan tambang mineral seperti bauksit, besi, kuarsa, kaolin, zircon, emas dan lainnya. Meskipun potensi bahan tambang masih dalam tahap eksplorasi, perencanaan pertambangan dan bahan mineral tersebut diarahkan untuk pengembangan wilayah dan peningkatan kesejahteraan masyarakat disekitar kawasan tersebut secara nyata.

6. Potensi perairan laut

. Wilayah perairan laut merupakan sumberdaya alam potensial yang cukup besar dan menjadi modal andalan pembangunan daerah Kabupaten Ketapang. Pembangunan wilayah pesisir Kabupaten Ketapang kedepan dititik beratkan pada pengelolaan potensi perairan laut dan kepulauan secara berkelanjutan, sehingga pada akhirnya mewujudkan Kabupaten Ketapang sebagai Kabupaten bahari.

D. Pengembangan Wilayah Kabupaten Ketapang

Dalam pengembangan kabupaten Ketapang diarahkan untuk memperbaiki dan meningkatkan pola struktur tata ruang sesuai dengan potensi yang dimiliki oleh masing-masing wilayah yaitu :

Ø Wilayah Pembangunan I, meliputi : a. Kecamatan Delta Pawan; b. Kecamatan Muara Pawan; c. Kecamatan Matan Hilir Utara; d. Kecamatan Benua Kayong; e. Kecamatan Matan Hilir Selatan; dan f. Kecamatan Kendawangan. Dengan pusat pengembangan Kecamatan Delta Pawan.

Ø Wilayah Pembangunan II, meliputi : a. Kecamatan Sukadana; b. Kecamatan Simpang Hilir; c. Kecamatan Teluk Batang; d. Kecamatan Pulau Maya Karimata; dan e. Kecamatan Seponti Jaya. Dengan pusat pengembangan Kecamatan Sukadana. (sekarang sudah menjadi Kab. Kayung Utara)

Ø Wilayah Pembangunan III, meliputi : a. Kecamatan Tumbang Titi; b. Kecamatan Sungai Melayu; c. Kecamatan Pemahang; d. Kecamatan Jelai Hulu; e. Kecamatan Marau; f. Kecamatan Air Upas; g. Kecamatan Singkup; dan h. Kecamatan Manis Mata. Dengan pusat pengembangan Kecamatan Tumbang Titi.

Ø Wilayah Pembangunan IV, meliputi : a. Kecamatan Nanga Tayap; b. Kecamatan Sandai; c. Kecamatan Sungai Laur; d. Kecamatan Simpang Dua; e. Kecamatan Simpang Hulu; dan f. Kecamatan Hulu Sungai. Dengan pusat pengembangan Kecamatan Sandai.

Dengan demikian strategi yang ditempuh berdasarkan perwilayahan pembangunan Kabupaten Ketapang adalah terdiri atas 2 (dua) strategi, yaitu :

Ø Percepatan pembangunan di wilayah pembangunan II, III, dan IV.

Ø Pemantapan dan pengendalian pembangunan di wilayah pembangunan I.

Rincian strategi perwilayahan pembangunan pada setiap wilayah pembangunan Kabupaten Ketapang adalah sebagai berikut :

Pada Wilayah Pembangunan I, III, dan IV, strategi yang dilakukan adalah percepatan pembangunan dalam rangka keseimbangan pembangunan antar wilayah, meliputi :

Ø Peningkatan Inventasi

Ø Pemberian kemudahan bagi investor

Ø Pemanfaatan SDA dan lingkungan secara berkelanjutan

Ø Pengendalian alih fungsi lahan

Ø Optimalisasi peran serta masyarakat dan swasta dalam pembiayaan pembangunan.

Sedangkan arah pembangunannya diutamakan untuk :

Ø Pengembangan industri yang menunjang pertanian dan peternakan, perkebunan, kehutanan serta pengembangan argo industri.

Ø Pengembangan pertanian melaui pola intensifikasi dan ektensifikasi.

Ø Pengembangan sarana dan prasarana produksi dan distribusi pada pusat-pusat pengembangan kawasan.

Ø Pengembangan dan peningkatan sarana dan prasarana atau utilitas umum ke kantong-kantong produksi, kawasan tertinggal dan daerah terisolir.

Ø Pengembangan dan peningkatan sarana dan prasaranapendidikan maupun kesehatan.

Ø Pengendalian dan pelestarian daerah resapan air.

Pada Wilayah Pembangunan I, strategi yang dilakukan adalah dengan pemantapan dan pengendalian pembangunan, melalui :

Ø Pemanfaatan SDA dan lingkungan hidup secara berkelanjutan.

Ø Pengendalian alih fungsi lahan.

Ø Optimalisasi peran serta masyarakat dan swasta dalam pembiayaan pembangunan.

Sedangkan arah pembangunannya diutamakan untuk :

Ø Pengembangan pemukiman, industri, perdagangan dan jasa serta parawisata.

Ø Pengembangan industri hilir dan hulu.

Ø Pengembangan peran serta swasta dan masyarakat dalam pengelolaan sarana dan prasarana wilayah.

Ø Peningkatan sarana dan prasarana atau utilitas umum untuk memperkuat dan mendukung kemajuan ekonomi daerah.

Ø Pemantapan sarana dan prasarana pendidikan maupun kesehatan.

Ø Pengembangan pertanian melalui pola intensifikasi dan ektensifikasi.

Ø Pengendalian dan pelestarian daerah resapan air.

Adapun prioritas pembangunan tahun 2006 merupakan tahun pertama priode Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Ketapang Tahun 2006 s/d 2010 yang ditujukan pada :

Ø Pembangunan, peningkatan dan pemeliharaan sarana dan prasarana dasar atau vatilitas umum.

Ø Pembangunan, peningkatan serta pemeliharaan sarana dan prasarana pendidikan maupun upaya untuk meningkatkan kualitas dan kuantitas pendidikan.

Ø Pembangunan, peningkatan serta pemeliharaan sarana dan prasarana kesehatan maupun upaya meningkatkan kuallitas dan kuantitas tenaga medis dan para medis serta upaya meningkatkan pelayanan kesehatan dasar masyarakat.

Ø Peningkatan pembangunan perekonomian masyarakat di bidang pertanian, perkebunan, kelautan dan perikanan.

Ø Pembangunan sumber daya manusia Aparatur yang ditujukan pada peningkatan kualitas pelayanan kepada masyarakat.

Ø Meningkatkan sumber-sumber pendapatan daerah melalui efisiensi dan efektilfitas pengeluaran daerah.

Ø Penataan rencana tata ruang wilayah Kabupaten.

Prioritas pembangunan daerah Kabupaten Ketapang tersebut dilaksanakan secara bersama dengan bidang-bidang pembangunan lain yang tidak kalah pentingnya dalam rangka mempercepat laju pertumbuhan ekonomi daerah.

Ø Faktor-faktor penghambat dalam pebangunan dan pengembangan wilayah

Berdasarkan pemaparan yang ada sebelumnya mengenai kondisi fisiografis dan perencanaan pembangunan maka yang menjadi penghambat dalam pembangunan daerah di kabupaten ketapang yaitu :

1. Kurangnya modal dalam pembangunan ekonomi derah, itu terbukti dengan masih adanya kecamantan yang jalannya belum di aspal, belum adannya distribusi air bersih, serta belum masuknya PLN ke beberapa kecamatan.

2. SDM di kabupaten ketapang masih rendah hal itu terbukti dengan terbatasnya fasilitas pendidikan yang mendudung. Di kota ketapang hanya terdapat beberapa SMA dan SMK. Juga terdapat beberapa perguruan tinggi, antara lain STAI Al Haudl, Politeknik Ketapang, AMKI, AKPER dan UT.

3. Karena daerah kabupaten ketapang yang luas sehingga sulit untuk dijangkau dan melakukan pembangunan di daerah pedalaman.

4. Kabupaten ketapang masih kekurangan penduduk sehingga menyebabkan sulitnya suatu daerah untuk maju.

5. Kodisi kabupaten ketapang yang luas dan berbukit-bukit menyebabkan sulitnya transportasi sehingga menyebabkan mahalnya harga barang di daerah pedalaman.

BAB III

PENUTUP

  1. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian pembahasan yang telah dikemukakan dalam bab sebelumnya, maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut :

1. Kabupaten Ketapang memiliki luas wilayah 35.809 Km2 yang terdiri 33.809 Km2 wilayah daratan dan 2.600 Km2 wilayah perairan, diantaranya adalah pulau-pulau kecil sebanyak 108 buah pulau yang terdiri dari 56 pulau berpenghuni dan 52 pulau tidak berpenghuni yang tersebar mulai dari gugusan Pulau Karimata di barat pantai Kabupaten Ketapang dan pulau-pulau lain di selatan pantai Kabupaten Ketapang.

2. Pendapatan utama Kabupaten Ketapang berasal dari bisnis kayu, kelapa sawit, sarang burung walet, dan jasa perdagangan. Pertokoan di Ketapang sebagian besar dimiliki oleh etnis Tionghua.

3. Pembangunan di kabupaten ketapang dinilai masih kurang.

  1. Saran

1. Perlu adanya perhatian pemerintah Kabupaten Ketapang dalam hal pembangunan daerah agar perkembangannya lebih baik.

2. Diperlukan upaya nyata untuk meningkatkan pembangunan yang berkaitan dengan ekonomi potensi daerah.

Daftar pustaka

Bisnisukm.com/ potensi-masalah-solusi kab ketapang

www.pontianakpost.com/index.php

http://www.penataanruang.net/taru/Makalah/Men_PRpotensiPesisir-ITS43.pdf.

MAKALAH

ANALISIS POTENSI WILAYAH KABUPATEN KETAPANG

Nama :

YULIANUS RUSANDI ( 080401050033 )

MATA KULIAH : GEOGRAFI PENG WILAYAH

FAK / JUR : FKIP GEOGRAFI

UNIVERSITAS KANJURUHAN MALANG

2010

KATA PENGANTAR

Puji syukur atas kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, penulis panjatkan atas segala rahmat dan hidayah-Nya, sehingga makalah yang diberi judul Analisis Potensi Wilayah Kabupaten Ketapang dapat terselesai sebagaimana mestinya.

Makalah ini diharapkan dapat bermanfaat bagi penulis, mahasiswa pendidikan Geografi serta pembaca dalam mengembangkan kemampuan berpikir dan pengembangan ilmu pengetahuan.

Keberhasilan penulis dalam menyelesaikan makalah ini tidak terlepas dari bantuan berbagai pihak. Oleh karena itu penulis mengucapkan terima kasih yang dalam dan tulus kepada semua pihak yang telah membantu dalam penyusunan makalah ini.

Tak ada gading yang tak retak, penulis menyadari bahwa dalam penulisan dan penyusunan makalah ini masih banyak kekurangannya. Karena itu penulis mengharapkan saran dan kritik yang sifatnya membangun sangat peneliti harapkan demi kesempurnaan makalah ini.

Malang,Juni 2010

Penulis

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR…………………………………………………………………

DAFTAR ISI…………………………………………………………………………..

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang……………………………………………………………..

B. RumusanMasalah ………………………………………………………

C. Tujuan Penulisan……………………………………………………….

D. Manfaat Penulisan .....................................................................................

BAB II PEMBAHASAN

A. Gambaran Umum Kabupaten Ketapang …………………………………..

B. Kondisi fisiografis Kabupaten Ketapang….……………………………….

C. Perekonomian dan Potensi Daerah ………………………………………….

D. Pengembangan Wilayah …………………………………………………….

BAB III PENUTUP

A. Kesimpulan……………………………………………………………………

B. Saran ………………………………………………………………………….

Daftar Pustaka……………………………………………………………………………

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Kabupaten Ketapang adalah salah satu Daerah Tingkat II di provinsi Kalimantan Barat. Ibu kota kabupaten ini terletak di Kota Ketapang. Memiliki luas wilayah 35.809 km², memiliki penduduk sebesar 473.880 jiwa (2004).

Kabupaten Ketapang terletak di antara garis 0º 19’00” - 3º 05’ 00” Lintang Selatan dan 108º 42’ 00” - 111º 16’ 00” Bujur Timur.

Dibandingkan Kabupaten lain di Kalimantan Barat, Kabupaten Ketapang merupakan kabupaten terluas, memiliki pantai yang memanjang dari selatan ke utara dan sebagian pantai, yang merupakan muara sungai, berupa rawa - rawa terbentang mulai dari Kecamatan Teluk Batang, Simpang Hilir, Sukadana, Matan Hilir Utara, Matan Hilir Selatan, Kendawangan dan Pulau Maya Karimata, Sedangkan daerah hulu umumnya berupa daratan yang berbukit - bukit dan diantaranya masih merupakan hutan.

Sungai terpanjang di Kabupaten Ketapang adalah Sungai Pawan yang menghubungkan Kota Ketapang dengan Kecamatan Sandai, Nanga Tayap dan Sungai Laur serta merupakan urat nadi penghubung kegiatan ekonomi masyarakat dari desa dengan kecamatan dan kabupaten.

Daerah Kabupaten ketapang mempunyai luas wilayah 35.809 Km² (± 3.580.900 Ha) yang terdirid ari 33.209 Km² wilayah daratan dan 2.600 Km² wilayah perairan serta memiliki 15 Kecamatan.

B Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang diatas, masalah yang dikaji dalam makalah ini adalah:

  1. Bagaimana gambaran umum di Kabupaten Ketapang ?
  2. Bagaimana kondisi fisiografis Kabupaten Ketapang ?
  3. Bagaimana Perekonomian dan Potensi Daerah ?
  4. Bagaimana pengembangan wilayah di Kabupaten ketapang ?

C tujuan penulisan

Secara umum, tujuan penulisan makalah ini ialah untuk mendeskripsikan keadaan umum Kabupaten Ketapang dan untuk memenuhi tugas mata kuliah Geografi Pengembangan Wilayah serta menambah wawasan kami tentang kondisi umum Kabupaten Ketapang.

Secara khusus, tujuan yang hendak dicapai dalam makalah ini adalah:

1. Mengetahui gambaran umum di Kabupaten Ketapang.

2. Mengetahui kondisi fisiografis Kabupaten Ketapang.

3. Mengetahui Perekonomian dan Potensi Daerah.

  1. Mengetahui pengembangan wilayah Kabupeten ketapang.

D. manfaat penulisan

1. Manfaat Teoritis

Makalah ini diharapkan dapat menjadi kajian dan refleksi bagi pemerintah Kabupaten Ketapang terutama dalam pembangunan di bidang pengembangan ekonomi,potensi wilayah dan pengembangan wilayah.

2. Manfaat Praktis

  1. Bagi pemerintah Kabupaten Ketapang di harapkan lebih efektif dalam pembangunan di bidang potensi daerah yang ada.
  2. Bagi para pembaca dapat memahami keadaan dan potensi diwilayah Kabupaten Ketapang.
  3. Makalah ini dapat digunakan sebagai referensi dalam penelitian, terutama mengenai kondisi wilayah Kabupaten Ketapang.

Kabupaten Ketapang

Lambang Kabupaten Ketapang

Peta lokasi Kabupaten Ketapang
Koordinat : 0º19'-3º05' LS dan 108º42'-111º16' BT

BAB II

PEMBAHASAN

A. Gambaran Umum Kabupaten Ketapang

Kabupaten ketapang sebagian besar adalah daratan yang berdataran rendah dan merupakan kabupaten terluas di Kalimantan Barat dengan luas wilayah mencapai 35.809Km2 atau sekitar 24,4 persen dari luas wilayah Propinsi Kalimantan Barat dimana dari luas total Kabupaten Ketapang tersebut luas daratan mencapai 33.209 Km2 atau sekitar 92,74 persennya dan 2.600 Km2 atau sekitar 7,26 persennya berupa perairan.

Secara administratif Kabupaten Ketapang terdiri dari 25 kecamatan dengan ibu kotanya Delta Pawan, akan tetapi terhitung mulai tanggal 22 Juni 2007 lima kecamatan yaitu kecamatan Pulau Maya Karimata, Seponti Jaya, Sukadana, Simpang Hilir dan Teluk batang telah menjadi Kabupaten Kayung Utara. Kabupaten Ketapang secara geografis terletak di antara 0°19’00” - 3°05’00” Lintang Selatan dan 108°42’00” - 111°16’00” Bujur Timur. Sedangkan secara administratif batas wilayah Kabupaten Ketapang adalah sebagai berikut :

Utara : Berbatasan dengan Kab. Pontianak, Kab. Sintang dan Kab.Sanggau

Selatan : Berbatasan dengan Laut Jawa

Barat : Berbatasan dengan Laut Natuna dan Kab. Kayung Utara

Timur : Berbatasan dengan Prop. Kalimantan Tengah dan Kab.Sintang

Kabupaten Ketapang memiliki luas wilayah 35.809 Km2 yang terdiri 33.809 Km2 wilayah daratan dan 2.600 Km2 wilayah perairan, diantaranya adalah pulau-pulau kecil sebanyak 108 buah pulau yang terdiri dari 56 pulau berpenghuni dan 52 pulau tidak berpenghuni yang tersebar mulai dari gugusan Pulau Karimata di barat pantai Kabupaten Ketapang dan pulau-pulau lain di selatan pantai Kabupaten Ketapang. Wilayah perairan laut tersebut merupakan sumberdaya alam potensial yang cukup besar dan menjadi modal andalan pembangunan daerah Kabupaten Ketapang. Pembangunan wilayah pesisir Kabupaten Ketapang kedepan dititik beratkan pada pengelolaan potensi perairan laut dan kepulauan secara berkelanjutan, sehingga pada akhirnya mewujudkan Kabupaten Ketapang sebagai Kabupaten bahari. Wilayah daratan Kabupaten Ketapang yang sangat luas, dengan beragam jenis tanah merupakan modal utama dalam pembangunan. Berdasarkan potensi yang ada, pada wilayah daratan pembangunan dititik beratkan pada sektor pertanian, yang pada akhirnya mewujudkan Kabupaten Ketapang sebagai Kabupaten agraris.

Dibidang pertambangan Kabupaten Ketapang memiliki bahan tambang mineral seperti bauksit, besi, kuarsa, kaolin, zircon, emas dan lainnya. Meskipun potensi bahan tambang masih dalam tahap eksplorasi, perencanaan pertambangan dan bahan mineral tersebut diarahkan untuk pengembangan wilayah dan peningkatan kesejahteraan masyarakat disekitar kawasan tersebut secara nyata.

B. Kondisi Fisiografis Kabupaten Ketapang

a). Keadaan klimatologis di Kabupaten Ketapang

1).Musim
Seperti umumnya wilayah
Indonesia, Kabupaten Ketapang hanya mengenal dua musim, yaitu musim kemarau dan penghujan. Untuk musim kemarau biasanya terjadi pada bulan Juni sampai dengan bulan September, sedangkan musim penghujan biasanya terjadi pada bulan Desember sampai dengan bulan Maret. Keadaan ini berganti setiap setengah tahun setelah melewati masa perubahan (pancaroba) pada bulan April - Mei dan Oktober - November.

2). Temperatur udara dan suhu udara

Temperatur udara di suatu daerah antara lain dipengaruhi oleh ketinggian tempat dan iklim tempat tersebut. Kabupaten Ketapang termasuk wilayah Indonesia yang beriklim tropis dengan cirinya adalah mempunyai temperatur udara yang tinggi atau panas dan lembab, apalagi letak Kabupaten Ketapang yang relatif dekat dengan garis khatulistiwa sehingga temperatur udaranya lebih panas. Keadaan temperatur udara rata-rata 27,2°C dengan suhu terendah 26,7°C dan tertinggi 27,8°C serta kelembaban nisbi (rh) rata-rata 83,3°.

3).Curah hujan

Curah hujan rata-rata 3.969,1 mm/tahun atau rata-rata per tahun sebanyak 214 kali. Curah hujan sebesar itu dapat dikatakan termasuk tinggi dengan intensitas yang cukup, kondisi ini dipengaruhi oleh daerah Kabupaten Ketapang yang masih memiliki hutan tropis yang lebat dan disertai dengan kelembaban udara yang tinggi. Adapun curah hujan tertinggi terjadi pada bulan Oktober (berkisar 490 mm) dan terendah terjadi pada bulan Agustus (16 mm).

4). Keadaan angin

Kecepatan angin rata-rata sebesar 3,2 knot dan kecepatan tercepat terjadi pada bulan Agustus (5,1 knot) yang datang seiring dengan musim penghujan.

b). Keadaan Lithosfera

1). Lithosfera

Dilihat dari kondisi alamnya, wilayah Kabupaten Ketapang terbagi menjadi dua daerah yaitu daerah pesisir pantai dan daerah perhuluan (pedalaman). Kabupaten Ketapang memiliki garis pantai yang memanjang dari arah selatan ke utara dan sebagian pantainya terdapat beberapa muara sungai yang relatif besar (lebar), antara lain muara Sungai Jelai, Kendawangan, Pawan, Tolak serta sungai-sungai lainnya. Kondisi ini tentulah sangat potensial untuk pengembangan perekonomian wilayah yang didukung melalui pengembangan sarana transportasi air. Selain itu, disepanjang pantai tersebut terdapat hutan mangrove dan kawasan rawa pantai (laut dan sungai) yang kaya akan flora dan fauna yang terbentang panjang dan luas mulai dari Kecamatan Kendawangan, Matan Hilir Selatan, Benua Kayung, Delta Pawan, Muara Pawan dan Matan Hilir Utara

2). Geologi

Dilihat dari jenis dan kandungan tanah, wilayah Kabupaten Ketapang secara umum terdiri dari tanah kuarter, efulsif tak dibagi, intrusif plutonik yang terhampar di sebagian besar kecamatan. Kondisi tanah tersebut merupakan daerah yang subur dan sangat baik untuk kegiatan usaha perkebunan, pemanfaatan hasil hutan, pertanian tanaman pangan dan budidaya perikanan.

Kondisi tanah tersebut mengindikasikan keragaman kandungan tanah yang cukup signifikan dengan kekayaan sumber daya tambang dan mineral di daerah Kabupaten Ketapang.

Sementara berdasarkan kelas lereng, Kabupaten Ketapang dapat dibagi dalam :
1) Lereng dengan kondisi kurang dari 2% dengan luas 1.611.987 Ha
2) Lereng dengan kondisi 2% s/d 15% dengan luas 683.992 Ha
3) Lereng dengan kondisi 15% s/d 40% dengan luas 212.419 Ha
4) Lereng dengan kondisi lebih dari 40% dengan luas 650.412 Ha

Kondisi di atas menggambarkan bahwa Wilayah Kabupaten Ketapang relatif datar dengan rata-rata berada pada ketinggian 0,5 s/d 30 m diatas permukaan laut (DPL).
Terdapat beberapa pulau-pulau kecil (34 pulau) di wilayah Kabupaten Ketapang diantaranya adalah Pulau Bawal dengan luas kurang dari 7500 Ha, Pulau Gelam dengan luas kurang dari 5000 Ha, Pulau Sawi dengan luas kurang dari 500 Ha, dan Pulau Cempedak dengan luas kurang dari 500 Ha. Keberadaan pulau-pulau kecil ini selain berpengaruh terhadap aspek panjang pantai juga merupakan sumber potensi yang dapat untuk dikembangkan terutama sektor kelautan, perikanan dan pariwisata.

c). Keadaan hidrosfer

1). Sungai

Sungai terpanjang di Kabupaten Ketapang adalah Sungai Pawan yang menghubungkan Kota Ketapang dengan Kecamatan Sandai, Nanga Tayap dan Sungai Laur serta merupakan urat nadi penghubung kegiatan ekonomi masyarakat dari desa dengan kecamatan dan kabupaten.

Pada daerah perhuluan/pedalaman (hulu sungai) umumnya berupa daratan yang berbukit-bukit diantaranya masih berupa hutan yang cukup lebat dan Ketapang terdiri dari :
1. Sungai Mendawak memilik DAS 2.950 km²
2. Sungai Lido memilik DAS 2.530 km²
3. Sungai Simpang memilik DAS 3.090 km²
4. Sungai Tolak memilik DAS 840 km²
5. Sungai Pawan memilik DAS 12.400 km²
6. Sungai Pesaguan memilik DAS 2.880 km²
7. Sungai Tengar memilik DAS 280 km²
8. Sungai Kendawangan memilik DAS 3.380 km²
9. Sungai Simbar memilik DAS 630 km²
10. Sungai Air Hitam Kecil memilik DAS 980 km²
11. Sungai Air Hitam Besar memilik DAS 1.900 km²
12. Sungai Jelai memilik DAS 5.840 km²
13. Sungai lainnya memilik DAS 627 km²

C. Perekonomian dan Potensi Daerah

Pendapatan utama Kabupaten Ketapang berasal dari bisnis kayu, kelapa sawit, sarang burung walet, dan jasa perdagangan. Pertokoan di Ketapang sebagian besar dimiliki oleh etnis Tionghua.

Berikut dipaparkan mengenai sektor-sektor yang ada di Kabupaten Ketapang yang berpengaruh terhadap pertumbuhan ekonomi dan pengembangan wiayah.

1. Sektor pertanian

Hampir 70 % penduduk ketapang hidup di pedesaan yang notabene matapencahariannya sebagai petani padi, penyadap pohon karet,dan lain sebagainya.

Sektor peratanian mayoritas terdapat daerah pedalaman dengan sistem pertanian yang masih berpindah-pindah. Luasnya lahan dan jarangnya penduduk masih memungkinkan untuk bertani berpindah-pindah.

2. Sektor pariwisata

Dalam sektor pariwisata kabupaten ketapang memiliki beberapa objek wisata yang cukup menarik untuk dikunjungi yaitu:

a. Taman Nasional Gunung Palung

Taman Nasional Gunung Palung (TNGP) adalah sebuah taman nasional yang terletak di Kabupaten Ketapang, Kalimantan Barat, sekitar 30 menit penerbangan dari Pontianak. Luas taman nasional ini adalah 90.000 hektar, yang terbentang di Kecamatan Matan Hilir Utara, Sukadana, Simpang Hilir, Nanga Tayap, dan Sandai.

TNGP mempunyai ekosistem yang dikatakan sebagai yang terlengkap di antara taman-taman nasional di Indonesia. Di kawasannya terdapat Gunung Palung yang mempunyai ketinggian 1.116 meter. Selain itu, TNGP juga adalah habitat bagi sekira 2.200 ekor orangutan. Bekantan adalah mamalia dengan jumlah terbesar di TNGP.

b. Pantai

Di Kabupaten Ketapang terdapat beberapa pantai yang sangat indah yakni pantai Tanjung Belandang yang terdapat 20 km, sebelah utara kota Ketapang, pantai Sisik, pantai Pagar Mentimun, pantai Morkes serta pantai-pantai indah lainnya

3. Sektor perkebunan

Beberapa sektor unggulan kabupaten Ketapang di bidang perkebunan yaitu perkebunan kelapa sawit dan perkebunan karet yang cukup menyumbang bagi pendapatan daerah kabupaten ketapang.

Perkebunan karet hampir terdapat di seluruh daerah di kabupaten ketapang, sedangkan perkebunan kelapa sawit hanya terdapat di beberapa kecamatan yaitu : Kecamatan Nanga Tayap, Kecamatan Tumbang Titi, Kecamayan Marau, Dan Kecamatan Tanjung.

4. Potensi pulau

Beberapa pulau-pulau kecil (34 pulau) di wilayah Kabupaten Ketapang diantaranya adalah Pulau Bawal dengan luas kurang dari 7500 Ha, Pulau Gelam dengan luas kurang dari 5000 Ha, Pulau Sawi dengan luas kurang dari 500 Ha, dan Pulau Cempedak dengan luas kurang dari 500 Ha. Keberadaan pulau-pulau kecil ini selain berpengaruh terhadap aspek panjang pantai juga merupakan sumber potensi yang dapat untuk dikembangkan terutama sektor kelautan, perikanan dan pariwisata.

5. Bidang pertambangan

Dibidang pertambangan Kabupaten Ketapang memiliki bahan tambang mineral seperti bauksit, besi, kuarsa, kaolin, zircon, emas dan lainnya. Meskipun potensi bahan tambang masih dalam tahap eksplorasi, perencanaan pertambangan dan bahan mineral tersebut diarahkan untuk pengembangan wilayah dan peningkatan kesejahteraan masyarakat disekitar kawasan tersebut secara nyata.

6. Potensi perairan laut

. Wilayah perairan laut merupakan sumberdaya alam potensial yang cukup besar dan menjadi modal andalan pembangunan daerah Kabupaten Ketapang. Pembangunan wilayah pesisir Kabupaten Ketapang kedepan dititik beratkan pada pengelolaan potensi perairan laut dan kepulauan secara berkelanjutan, sehingga pada akhirnya mewujudkan Kabupaten Ketapang sebagai Kabupaten bahari.

D. Pengembangan Wilayah Kabupaten Ketapang

Dalam pengembangan kabupaten Ketapang diarahkan untuk memperbaiki dan meningkatkan pola struktur tata ruang sesuai dengan potensi yang dimiliki oleh masing-masing wilayah yaitu :

Ø Wilayah Pembangunan I, meliputi : a. Kecamatan Delta Pawan; b. Kecamatan Muara Pawan; c. Kecamatan Matan Hilir Utara; d. Kecamatan Benua Kayong; e. Kecamatan Matan Hilir Selatan; dan f. Kecamatan Kendawangan. Dengan pusat pengembangan Kecamatan Delta Pawan.

Ø Wilayah Pembangunan II, meliputi : a. Kecamatan Sukadana; b. Kecamatan Simpang Hilir; c. Kecamatan Teluk Batang; d. Kecamatan Pulau Maya Karimata; dan e. Kecamatan Seponti Jaya. Dengan pusat pengembangan Kecamatan Sukadana. (sekarang sudah menjadi Kab. Kayung Utara)

Ø Wilayah Pembangunan III, meliputi : a. Kecamatan Tumbang Titi; b. Kecamatan Sungai Melayu; c. Kecamatan Pemahang; d. Kecamatan Jelai Hulu; e. Kecamatan Marau; f. Kecamatan Air Upas; g. Kecamatan Singkup; dan h. Kecamatan Manis Mata. Dengan pusat pengembangan Kecamatan Tumbang Titi.

Ø Wilayah Pembangunan IV, meliputi : a. Kecamatan Nanga Tayap; b. Kecamatan Sandai; c. Kecamatan Sungai Laur; d. Kecamatan Simpang Dua; e. Kecamatan Simpang Hulu; dan f. Kecamatan Hulu Sungai. Dengan pusat pengembangan Kecamatan Sandai.

Dengan demikian strategi yang ditempuh berdasarkan perwilayahan pembangunan Kabupaten Ketapang adalah terdiri atas 2 (dua) strategi, yaitu :

Ø Percepatan pembangunan di wilayah pembangunan II, III, dan IV.

Ø Pemantapan dan pengendalian pembangunan di wilayah pembangunan I.

Rincian strategi perwilayahan pembangunan pada setiap wilayah pembangunan Kabupaten Ketapang adalah sebagai berikut :

Pada Wilayah Pembangunan I, III, dan IV, strategi yang dilakukan adalah percepatan pembangunan dalam rangka keseimbangan pembangunan antar wilayah, meliputi :

Ø Peningkatan Inventasi

Ø Pemberian kemudahan bagi investor

Ø Pemanfaatan SDA dan lingkungan secara berkelanjutan

Ø Pengendalian alih fungsi lahan

Ø Optimalisasi peran serta masyarakat dan swasta dalam pembiayaan pembangunan.

Sedangkan arah pembangunannya diutamakan untuk :

Ø Pengembangan industri yang menunjang pertanian dan peternakan, perkebunan, kehutanan serta pengembangan argo industri.

Ø Pengembangan pertanian melaui pola intensifikasi dan ektensifikasi.

Ø Pengembangan sarana dan prasarana produksi dan distribusi pada pusat-pusat pengembangan kawasan.

Ø Pengembangan dan peningkatan sarana dan prasarana atau utilitas umum ke kantong-kantong produksi, kawasan tertinggal dan daerah terisolir.

Ø Pengembangan dan peningkatan sarana dan prasaranapendidikan maupun kesehatan.

Ø Pengendalian dan pelestarian daerah resapan air.

Pada Wilayah Pembangunan I, strategi yang dilakukan adalah dengan pemantapan dan pengendalian pembangunan, melalui :

Ø Pemanfaatan SDA dan lingkungan hidup secara berkelanjutan.

Ø Pengendalian alih fungsi lahan.

Ø Optimalisasi peran serta masyarakat dan swasta dalam pembiayaan pembangunan.

Sedangkan arah pembangunannya diutamakan untuk :

Ø Pengembangan pemukiman, industri, perdagangan dan jasa serta parawisata.

Ø Pengembangan industri hilir dan hulu.

Ø Pengembangan peran serta swasta dan masyarakat dalam pengelolaan sarana dan prasarana wilayah.

Ø Peningkatan sarana dan prasarana atau utilitas umum untuk memperkuat dan mendukung kemajuan ekonomi daerah.

Ø Pemantapan sarana dan prasarana pendidikan maupun kesehatan.

Ø Pengembangan pertanian melalui pola intensifikasi dan ektensifikasi.

Ø Pengendalian dan pelestarian daerah resapan air.

Adapun prioritas pembangunan tahun 2006 merupakan tahun pertama priode Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Ketapang Tahun 2006 s/d 2010 yang ditujukan pada :

Ø Pembangunan, peningkatan dan pemeliharaan sarana dan prasarana dasar atau vatilitas umum.

Ø Pembangunan, peningkatan serta pemeliharaan sarana dan prasarana pendidikan maupun upaya untuk meningkatkan kualitas dan kuantitas pendidikan.

Ø Pembangunan, peningkatan serta pemeliharaan sarana dan prasarana kesehatan maupun upaya meningkatkan kuallitas dan kuantitas tenaga medis dan para medis serta upaya meningkatkan pelayanan kesehatan dasar masyarakat.

Ø Peningkatan pembangunan perekonomian masyarakat di bidang pertanian, perkebunan, kelautan dan perikanan.

Ø Pembangunan sumber daya manusia Aparatur yang ditujukan pada peningkatan kualitas pelayanan kepada masyarakat.

Ø Meningkatkan sumber-sumber pendapatan daerah melalui efisiensi dan efektilfitas pengeluaran daerah.

Ø Penataan rencana tata ruang wilayah Kabupaten.

Prioritas pembangunan daerah Kabupaten Ketapang tersebut dilaksanakan secara bersama dengan bidang-bidang pembangunan lain yang tidak kalah pentingnya dalam rangka mempercepat laju pertumbuhan ekonomi daerah.

Ø Faktor-faktor penghambat dalam pebangunan dan pengembangan wilayah

Berdasarkan pemaparan yang ada sebelumnya mengenai kondisi fisiografis dan perencanaan pembangunan maka yang menjadi penghambat dalam pembangunan daerah di kabupaten ketapang yaitu :

1. Kurangnya modal dalam pembangunan ekonomi derah, itu terbukti dengan masih adanya kecamantan yang jalannya belum di aspal, belum adannya distribusi air bersih, serta belum masuknya PLN ke beberapa kecamatan.

2. SDM di kabupaten ketapang masih rendah hal itu terbukti dengan terbatasnya fasilitas pendidikan yang mendudung. Di kota ketapang hanya terdapat beberapa SMA dan SMK. Juga terdapat beberapa perguruan tinggi, antara lain STAI Al Haudl, Politeknik Ketapang, AMKI, AKPER dan UT.

3. Karena daerah kabupaten ketapang yang luas sehingga sulit untuk dijangkau dan melakukan pembangunan di daerah pedalaman.

4. Kabupaten ketapang masih kekurangan penduduk sehingga menyebabkan sulitnya suatu daerah untuk maju.

5. Kodisi kabupaten ketapang yang luas dan berbukit-bukit menyebabkan sulitnya transportasi sehingga menyebabkan mahalnya harga barang di daerah pedalaman.

BAB III

PENUTUP

  1. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian pembahasan yang telah dikemukakan dalam bab sebelumnya, maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut :

1. Kabupaten Ketapang memiliki luas wilayah 35.809 Km2 yang terdiri 33.809 Km2 wilayah daratan dan 2.600 Km2 wilayah perairan, diantaranya adalah pulau-pulau kecil sebanyak 108 buah pulau yang terdiri dari 56 pulau berpenghuni dan 52 pulau tidak berpenghuni yang tersebar mulai dari gugusan Pulau Karimata di barat pantai Kabupaten Ketapang dan pulau-pulau lain di selatan pantai Kabupaten Ketapang.

2. Pendapatan utama Kabupaten Ketapang berasal dari bisnis kayu, kelapa sawit, sarang burung walet, dan jasa perdagangan. Pertokoan di Ketapang sebagian besar dimiliki oleh etnis Tionghua.

3. Pembangunan di kabupaten ketapang dinilai masih kurang.

  1. Saran

1. Perlu adanya perhatian pemerintah Kabupaten Ketapang dalam hal pembangunan daerah agar perkembangannya lebih baik.

2. Diperlukan upaya nyata untuk meningkatkan pembangunan yang berkaitan dengan ekonomi potensi daerah.

Daftar pustaka

Bisnisukm.com/ potensi-masalah-solusi kab ketapang

www.pontianakpost.com/index.php

http://www.penataanruang.net/taru/Makalah/Men_PRpotensiPesisir-ITS43.pdf.